Kamis, 07 Maret 2024

INFORMASI KBM SAAT BULAN PUASA TAHUN 2024

 Assalamualikum wr wb,

Sehubungan dengan kegiatan KBM di bulan Ramadhan tahun 2024

maka sekolah akan di berlakukan mulai dari pukul 07:30 s/d 12:00

demikian informasi yang saya sampaikan melalui blog ini.

Terima kasih

informasi lebih lanjut hubungi :



www.smkn2pandeglang.sch.id


Kamis, 13 Oktober 2022

Instaler E-learning SMKN2 Pandeglang

 Assalamualikum!

Untuk rekan - rekan yang membutuhkan Installer Aplikasi E-learning silahkan Download !


Sabtu, 23 April 2022

Perkembangan media

 Perkembangan media

Media berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap 

informasi. Memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan 

dengan manusia lain dan menciptakan keterikatan, bahwa manusia tidak 

bisa hidup sendirian. Media berkembang dari bentuk yang primitif, hingga 

bentuk yang sangat dinamis dari cipta rasa karya manusia didukung 

teknologi yang sangat berkembang. Saat ini, bisa dikatakan bahwa dunia 

sudah berada dalam genggaman kita, dengan semakin kecilnya gadget

yang kita pergunakan. Gadget ini bahkan bisa menghubungkan kita 

dengan manusia lain di seluruh penjuru dunia.

McLuhan, seperti disampaikan oleh Saefudin (2008), mengemukakan 

bahwa media terbagi dalam 4 periode besar.

1) Lisan

Periode ini merupakan periode saat manusia berkomunikasi secara 

langsung dengan manusia lain. Dalam buku Komunikasi Massa, 

Nuruddin (2013) menyampaikan bahwa manusia di era ini mulai 

memiliki kemampuan untuk berbicara dan berbahasa meskipun 

terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Percakapan dan 

bahasa sendiri diperkirakan muncul sekitar 35.000 – 40.000 SM.

2) Tulisan

Termasuk dalam era tulisan ini adalah masa manusia purba dengan 

lukisan goanya. Lukisan goa tertua ada di Sulawesi, yang diperkirakan 

berusia 40.000 tahun. Manusia menemukan alphabet yang bisa 

dipergunakan sebagai simbol-simbol untuk berkomunikasi tanpa 

harus berinteraksi. Dengan ini, manusia semakin mudah untuk 

mendapatkan informasi. Penglihatan merupakan indera yang sangat 

penting dalam komunikasi ini.

3) Percetakan

Seiring dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg 

pada tahun 1450, maka manusia memasuki periode percetakan. Buku 

dan material cetak dipergunakan semua orang untuk menyampaikan 

pesan. Pada masa ini, manusia sudah mulai menghilangkan 

kebutuhan interaksi fisik secara langsung untuk berkomunikasi

4) Teknologi

Periode ini dimulai saat Alexander Graham Bell menemukan telepon, 

selanjutnya Samuel Morse yang menemukan telegraf. Demikian 

halnya Guglielmo Marconi yang juga berperan penting sebagai orang 

yang pertama kali mengirim pesan melalui radio.

Dunia menjadi semakin kecil dan seolah tanpa jarak. Komunikasi lisan 

secara langsung tidak lagi diperlukan karena ada sambungan online. 

Tulisan dan gambar yang harus dicetak dengan plat, sudah digantikan 

dengan foto dan huruf, yang bisa dikirim secara langsung sebagai data. 

Telepon kini sudah bergabung dengan gambar dalam bentuk live video 

call. Kabar dibelahan dunia lain sudah bisa disaksikan secara langsung 

melalui berita di internet atau live streaming.

Manusia berlomba menciptakan inovasi untuk meningkatkan kualitas 

hidupnya. Bagi kita semua, sangat penting untuk tetap menjaga batasan￾batasan norma, agar inovasi yang ada menjadikan kita manusia yang lebih 

baik.

Secara ringkas dalam bentuk timeline, perkembangan teknologi 

komunikasi dirangkum seperti dibawah:

 40.000-30.000 SM komunikasi lisan prasejarah

 40.000 SM lukisan gua, petragliph

 3300 SM tulisan Piktograf (hieroglyphics)

 1800 SM tulisan Cuneiform 

 1500 SM tulisan Alfabet 

 450 BC telegraf optik Yunani

 800 M Seni cetak Cina

 1450 Percetakan (Guttenberg) 

 1835 Fotografi

 1844 Telegraf

 1935 film berwarna

 1940 siaran TV hitam putih

 1945 Komputer

 1947 Perekaman durasi panjang

 1954 Radio Transistor

 1960 siaran TV berwarna, fotokopi

 1962 satelit, Pita kaset

 1965 TV kabel lokal

 1972 BETA VCR

 1973 mesin fax

 1975 Personal Computer

 1976 VHS VCR

 1977 Apple II home computers

 1978 Laser disk

 1979 walkman

 1980 Printer laser, perekam video portabel

 1983 CDs (compact discs), fiber optics, camcorders, telpon seluler

 1984 TV Stereo

 1988 Digital audiotapes

 1990 High definition TV ditemukan, fotografi digital

 1991 CD-ROM, CD-I

 1993 Videophone, radio digital

 1994 On-line services, PCS (Personal Communications Services)

 1996 High definition TV broadcast, Internet berkembang pesat

 1997 DVD players

 1999 High speed Internet

 2002 kompresi data MP3 

 2003 PC Tablet dengan video email, teks tulisan tangan.

 2005 Proyeksi holografis 3 dimensi

 2006 My Space, You Tube

 2010 IPad

Kalian juga bisa melihat tayangan yang berisikan film 

yang menunjukkan evolusi perkembangan teknologi 

melalui tautan https://qrgo.page.link/5ALoC at


 1876 Telepon, phonograf

 1894 telegraf nirkabel

 1895 Film bisu

 1922 Radio broadcast

 1927 Film bersuara

 1930 pita rekam magnetis, cetak warna


Jumat, 08 April 2022

Soal latihan dan kunci jawaban Pretest PPG 2021/2022

 

Berikut kumpulan soal latihan dan

kunci jawaban Pretest PPG 2021/2022

PILIHLAH DENGAN JAWABAN YANG BENAR DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D!

1) Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas merupakan perkembangan anak pada tahap ...

A. Tahap sensorimotorik

B. Tahap praoperasional

C. Tahap operasional konkrit

D. Tahap operasional konkrit

2) Seorang anak dengan kemampuan menggunakan kata secara efektif baik lisan (pendongeng, orator, penerjemah, dsb), maupun tertulis/tulisan (sastrawan, penulis skenario drama/film, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa) menurut Howard Gardner anak tersebut mempunyai kecerdasan ...

A. Kecerdasan Bahasa (linguistic)

B. Kecerdasan Logika Matematika (logic-mathematical)

C. Kecerdasan Ruang (spatial)

D. Kecerdasan Gerak Tubuh

3) Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan ...

A. pengayaan materi pelajaran

B. refleksi

C. latar belakang peserta didik

D. tes awal (pre-test)

3. D

4) Dalam mengidentifikasi kasus kesulitan belajar dapat dilakukan dengan metode criterion referenced. Yang bukan merupakan tahap metode criterion referenced adalah ...

A. Menetapkan angka nilai kualitatif minimal yang dapat diterima, misalnya 5,0 atau 6,0.

B. Membandingkan prestasi dari setiap siswa dengan angka nilai batas lulus tersebut.

Secara teoritis, mereka yang angka nilai prestasinya berada di bawah lulus sudah dapat diduga sebagai siswa yang mengalami kesulitan belajar.

C. Menganalisis kemampuan peserta didik

D. Menghimpun siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar serta mencari siswa yang mengalami gejala terparah ( yang nilainya jauh dibawah siswa penderita kesulitan belajar lainnya )

 

5) Dalam kompetensi pedagogik guru mengusai teori belajar dan prinsip prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam prinsip pembelajaran yang mendidik guru harus ...

A. Melaksanakan Proses Pembelajaran sesuai jadwal

B. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

C. Menggunakan strategi pembelajaran

D. Hanya menggunakan teknik pembelajaran

6) Salah satu unsur strategi pembelajaran adalah Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. (Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)

Penerapan dari unsur strategi di atas dalam konteks pembelajaran adalah ...

A. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

B. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.

C. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.

D. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan

7) Yang ditekankan di dalam strategi pembelajaran interaktif adalah...

A. membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri

B. diskusi dan sharing diantara peserta didik

C. pembelajaran didominasi arahan dari guru

D. proses penyampaian materi secara verbal

8) Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan SKL berdasarkan kesiapan siswa, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Ada beberapa faktor yang harus dikembangkan antara lain ……

A. Tantangan internal dan Eksternal

B. Responsibility

C. Reinforced

D. Enriched

9) Kurikulum 2013, proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, Artinya yaitu

……..

A. kurikulum harus mengandung hal-hal barusehingga dapat membantu siswa untuk , dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya

B. Menyeleksi nilai dan budaya, mana yang perlu dipertahankan, dan mana yang harus dimiliki oleh siswa

C. Pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan

D. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran

10) Pengembangan kurikulum pemangku kepentingan ( sttka dilakukan dengan melibatkan pemangku ( stakeholders ) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum :

A. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni

B. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

C. Menyeluruh dan berkesinambungan

D. Beragam dan terpadu

11) Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan berakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum ……….

A. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni

B. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

C. Menyeluruh dan berkesinambungan

D. Beragam dan terpadu

12) Upaya guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan

pengalaman belajar yang telah dialami yang paling optimal adalah dengan cara ……..

A. Guru memberikan tes atau pekerjaan rumah setiap akhir pelajaran

B. Guru menggunakan pertanyaan terarah maupun pertanyaan bersifat penelusuransaat pembelajaran berlangsung

C. Guru mewawancarai tiap siswa tentang capaian atau masalah belajar yang dihadapi siswa dalam belajar

D. Guru menugaskan siswa untuk menuliskan kesulitan siswa dalam belajar

13) Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar

optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut ……………

A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B. Memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi

C. Memberikan tambahan sumber baaan tambahan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument tesnya yang sesuai

D. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari penerbit yang berbeda

14) Yang di maksud dengan penilaian adalah

A. Pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

B. Proses yang di lakukan untuk mengambil keputusan berdasaarkan evaluasi.

C. Membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria.

D. Proses interaksi antara peserta didik dan pendidik

15) Bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap menggunakan pengetahuan yang di peroleh dalam pembelajaran dalam melaksanakan tugas di sebut penilaian

A. Pre test

B. post test

C. Autentik

D. Non Autentik

16) Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi penilaian diri,

penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik. Adapun instrumen yang di

gunakan dalam penilaian tersebut adalah :

A. Skala penilaian (rating scole)

B. rubrik

C. jurnal

D. Soal tes

17) Lingkup penilaian hasil belajar mencakup kompetensi beberapa kompetensi yaitu;

A. kompetensi spiritual, kompetensi sikap.

B. kompetensi inti, kompetensi dasar

C. kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi keterampilan, kompetensi pengetahuan.

D. kompetensi sikap sosial

18) Aspek yang di nilai dalam pembelajaran matetamatika sebagai berikut kecuali ;

A. Pemahaman konsep

B. Menggunakan grafik

C. melakukan prosedur

D. pemecahan masalah dan sikap

19) Konsep menyodorkan berbagai situasi kepada siswa dan mendorong siswa untuk menyelidiki, mencari jawabannya adalah konsep dan strategi.....

A. Juscovery learning

B. Induktif learning

C. Inquiry learning

D. Cooperatif learning

20) Guru memebentuk kelompok kelompok belajar dan memeberikan tugas kepada tiap kelompok . Setiap anggota dari suatu kelompok memberikan tugas dan fungsi tertentu sehingga jika salah satu tidak menjalankan tugasnya maka pekerjaan kelompok tersbut tidak dapat di selesaikan . karakteristik dari strategi pembelajaran tersebu adalah ;

A. Tugas kelompok

B. Diskusi kelompok kecil

C. Pengajaran langsung (direct teaching)

D. belajar kooperatf (cooperatf learning)

21) Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran kecuali

A. Teknologi sebagai alat bantu bagi siswa dalam pembelajaran

B. Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science)

C. Teknologi sebagai bahan dann alat bantu pembelajaran (literacy)

D. Teknologi sebagai alat pengembangan produk

22) Bu Ani mengajak siswa kelas V ke ladang jagung milik petani untuk mengamati tanaman jagung yang siap di panen muda. Selanjutnya ibu Ani memeriksa laporan hasil observasi siswa. Dari hasil klasifikasi kecenderungan gaya belajar siswa di peroleh peringkat hasil belajar peringkat terbaik dari pembelajaran berupa observasi di luar kelas menunjukkan siswa memeiliki kecenderungan gaya belajar berhasil baik melalui.....

A. Visual (pandangan mata)- Auditif (pendengaran)

B. Visual (pandangan mata ) – Kinestik (gerak )

C. Auditif (pendengaran )- Kinestetik (gerak)

D. Auditif Visual dan kinestetik

23) Upaya membimbing siswa untuk mengembang ketrampilan pengetahuan terlihat dalam upaya guru:

A. memberi contoh penting toleransi

B. mendiskusikan bagaimana mengubah permasalahan disekitar siswa

C. melatih bagaimana mempersiapkan kesehatan diri dan lingkungan sekitar

D. melatih siswa membuat keputusan yang diambil berdasarkan informasi

24) Upaya guru menggunakan hasil analisis untuk menentukanketuntasan belajar antara lain

sebagai berikut ………

A. menentukan kreteria keberhasilan belajar

B. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya

C. mencari letak kelemahan secara umum dilihat dari kreteria keberhasilan yang diharapkan

D. merencanakan pengajaran remidi

25) Kegemaran anak akan dongeng /cerita yang bersifat kritis seperti kisah perjalanan riwayat para pahlawan dan sebagainya merupakan ciri-ciri anak berusia……...

A. 3-5tahun

B. 6-8 tahun

C. 10-12 tahun

D. 15-18 tahun

26) Beberapa siswa memiliki kecenderungan belajar berupa mengerjakan soal atau tugas dengan cepat tetapi hasilnya banyak kesalahan .Gaya belajar para siswa tersebut adalah…….

A. implusive

B. reflektif

C. gaya berfikir terikat

D. gaya berfikir bebas

27) Hal yang mengandung makna Pancasila sebagai kaidah dasar Negara bersifat…….

A. jujur dan adil

B. mengikat dan memaksa

C. sementara dan selamanya

D. sebenarnya dan sejujunya

28) Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur ,hal

tersebut merupakan prinsip penilaian yang ……

A. Adil

B. Obyektif

C. Valid

D. Sistematis

29) Jika roda pertama berputar 3 kali, dan roda kedua berputar 9 kali, berapakalikah roda kedua akan berputar jika roda pertama berputar 10 kali

A.30

B.21

C.27

D.18

30) Serangkaian kegiatan yang sistematik untuk dapat menentukan manfaat atau kegunaan

suatu obyek atau program adalah ….

A. Pengukuran

B. Evaluaasi

C. Penilaian

D. Penilaian

31) Proses mendengarkan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh disebut…..

A. Membaca intensif

B. Membaca langsung

C. Membaca deduktif

D. Membaca sekilas

32) Etika Pancasila adalah …..

A. Ketuhanan, kemanusiaan dan keadilan

B. Keagamaan, social dan kerakyatan

C. Kebangsaan , kedaerahan dan kebudayaan

D. Ketuhanan, kerakyatan dan kebangsaan

33) Dalam kaitannya dengan upaya untuk memotivasi belajar siswa dan agar proses pembelajaran berlangsung efektif, maka guru perlu mengacu pada....

A. Metode pembelajaran

B. Pendekatan pembelajaran

C. Strategi pembelajaran

D. Gaya pembelajaran

34) Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah (1) meningkatkan proses belajar mengajar, (2) menggunakan rancangan yang bersifat siklus di mana setiap siklus memperhatikan perubahan langkah demi langkah, dan (3) mencakup proses refleksi dan partisipatif, kecuali....

A. Meningkatkan proses belajar mengajar

B. Menggunakan rancangan yang bersifat siklus

C. Mencakup proses refleksi

D. Menggunakan metodelogi terbaru

35) Pada suatu hari dalam perjalanan menumpangi mobil angkot. Dua penumpang yang masih muda belia tertawa, tetapi tidak terdengar mereka melakukan interaksi. Karena penasaran, saya mencoba memperhatiakan apa yang mereka lakukan. Ternyata mereka adalah siswa-siswa tuna rungu sedang asyik berkomunikasi, akan tetapi komunikasi yang dilakukan tidak menggunakan bahasa. Mereka menggunakan jari-jari tangan untuk berkomunikasi. Dengan demikian mereka menggunkan bahasa isyarat. Dari ilustrasi di atas, bahasa termasuk komunikasi.....

A. Verbal

B. Nonverbal

C. Inverbal

D. Sistimatik

36) Seorang bayi mulai berinteraksi dengan mengeluarkan bunyi-bunyi yang tidak beraturan ketika diperlihatkan sebuah maianan dan diajak bicara. Seorang ibu seringkali memberi kesempatan kepada bayi untuk ikut dalam komunikasi sosial dengannya. Bayi mengangkat-angkat badannya seolah-olah memberi tanda untuk minta digendong. Ketika itulah bayi pertama kali mengenal sosialisasi dan merasakan bahwa dunia ini tempat orang saling berbagi rasa. Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan

lingkungannya secara verbal disebut dengan....

A. Pemerolehan bahasa

B. Pemerolehan isyarat anak

C. Pemecahan bahasa anak

D. Karakteristik anak

37) Penggunaan huruf kapital di bawah ini yang benar adalah....

A. “kapan bapak berangkat?” tanya dirman

B. Presiden jokowi berkunjung ke blora.

C. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

D. teluk bone sungguh indah dan mengagumkan.

38) Bahasa Indonesia Baku adalah bahasa Indonesia yang mengikuti kaidah atau pola bahasa Indonesia yang sedang berlaku.

Penggunaan huruf miring pada kalimat di atas digunakan untuk....

A. Menulis judul buku

B. Menjelaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata

C. Menuliskan kata nama-nama ilmiah

D. Menuliskan nama majalah

39) Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka akan sulit berkomunikai kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia. Hal ini Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi....

A. Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan

B. Sebagai alat pemersatu bangsa

C. Sebagai alat perhubungan

D. Sebagai lambang identitas nasional

40) Untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan segala hal dalam konteks pendidikan digunakanlah Bahasa Indonesia. Hal tersebut merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai....

A. Alat perhubungan tingkat nasional

B. Alat pengembangan kebudayaan dan IPTEK nasional

C. Bahasa yang digunakan dalam peristiwa kenegaraan

D. Bahasa pengantar di lembaga pendidikan

41) Model pembelajaran yang cocok dengan mata pelajaran matematika adalah....

A. Model Inquiry Learning

B. Model Discovery Learning

C. Model Problem Based Learning

D. Model Project Based Learning

42) Teman-teman, pernah punya pengalaman seperti Fikri, nggak? Sewaktu dia bermain di sungai bersama teman-temannya, dia mnginjak batu sungai yang licin. Akibatnya dia terpeleset dan byuurrr... jatuh deh ke sungai. Waah... asyik, ya, bermain di sungai. Eh, teman-teman tahu nggak, mengapa batu di sungai halus dan licin sedangkan batu-batu di darat banyak yang kasar? Begini penjelasannya, simak ya....

Dalam bacaan di atas menggunakan ragam bahasa....

A. Resmi

B. Baku

C. Tidak baku

D. Daerah

43) Peggunaan tanda baca yamg benar dibawah ini adalah ............

A. Kita sekarang memerlukan meja. kursi. dan lemari.

B. Kita, sekarang memerlukan meja, kursi, dan lemari !

C. Kita sekarang memerlukan meja, kursi dan lemari.

D. Kita sekarang memerlukan meja kursi dan lemari ?

44) Menyimak sebagai sebuah keterampilan berbahasa , Karena .........

A. Menyimak sambil melakukan aktivitas lain tidak mampu menanggapi secara tepat

B. Menyimak sambil melakukan aktifitas lain mampu menanggapi secara tepat

C. Membaca sambil menyimak mampu menangkap pembicaraan secara benar

D. Menyimak sambil menyanyi , ternyata dapat menanggapi secara tepat

45) Dalam pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan kecuali ............

A. Metode Kupas rangkai suku kata

B. Metode kata lembaga

C. Metode SAS

D. Metode Cerita

46) Berikut diberikan studi kasus :

Mula – mula diberikan kalimat secara keseluruhan. Kalimat itu diuraikan atas kata – kata yang mendukungnya. Dari kata – kata itu kita ceraikan atas suku – suku katanya dan akhirnya atas huruf – hurufnya.Kemudian huruf – huruf itu kita sintetiskan kembali menjadi suku kata, suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat. Berdasarkan studi kasus metode membaca permulaan yang tepat digunakan adalah .........

A. Metode Alfabet

B. Metode Suku Kata

C. Metode SAS

D. Metode Cerita

47) Memilihberbagai metode menulis permulaan 1). Menulis permulaan

2). Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata 3). Merangkaikan suku kata menjadi kata

4). Menyusun kata menjadi kalimat

Tahapan diatas adalah teknik menulis permulaan dengan metode ............

A. Metode Eja

B. Metode Kata Lembaga

C. Metode SAS

D. Metode Global

48) Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi

Berikut adaah kegiatan menulis lanjutan di kelas tinggi,kecuali....

A. Menulis tentang berbagai topik

B. Menulis pengumuman

C. Menulis pantun

D. Menulis memo

49) Kegiatan mementaskan lakon atau cerita biasanya guru dan siswa mempersiapka naskah dan skenario,perilaku dan perlengkapan.kegiatan tersbut mengekpesikan perasaan dan pikiran siswa dalam bentuk bahasa lisan.hal tersebut termasuk hakekat berbicara jenis.....

A. Bercerita

B. Cerita berantai

C. Bermain peran

D. Dramatisasi

50) 1) Warna batunya merah menyala seperti api, bila terkena sinar matahari akan menyilaukan mata.

2) Ayah memiliki batu akik yang sangat-sangat ia sukai.

3) Batu akik ini sungguh ajaib karena seakan menyala saat lampu mati.

4) Tidak salah jika Ayah sangat suka dengan batu akiknya ini.

Urutan kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf yang padu adalah ...

A. 1 – 4 – 2 – 3

B. 1 – 3 – 2 – 4

C. 2 – 1 – 3 – 4

D. 2 – 3 – 4 – 1

51) Hakekat karya sastra apapun bentuknya tetap sama yakni .....

A. Pengalaman kemanusiaan dalam segala wujud dan dimensinya.

B. Pengalaman kemanusiaan dalam segala wujud dan waktunya.

C. Pengalaman kemanusiaan dalam segala hal.

D. Pengalaman kemanusiaan dalam segala aspek kehidupan.

52) Sastra Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ...

A. Puisi, prosa, sajak

B. Puisi, pantun, drama

C. Puisi, prosa, drama

D. Puisi, drama, sajak

53) Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang ( ... )

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi diatas yaitu ...

A. Batang usiaku sudah tinggi

B. Aku telah menjelang ajal

C. Aku lalai di hari pagi

D. Akhh, untuk apa ku sesalkan

54) Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau.

Mereka adalah burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung Elang, dan Burung Gereja.

Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang memamekan diri kepada Burung Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo memarkan suaranya yang indah. Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan kegagahannya.

Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga tidak merdu. Badannya pun tidak gagah. Lalu, burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu dengan ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu burung Gereja menghibur anaknya.

Suatu hari, burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman- temannya. Tetapi tidak satupun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak Tani, Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang dalam perangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke

kota. Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya.

Amanat yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah ...

A. Kita tidak boleh menyombongkan kelebihan yang kita miliki.

B. Kita tidak boleh memamerkan kekurangan kita.

C. Kesabaran dan ketabahan hati akan mendatangkan kebaikan.

D. Kita harus membanggakan diri sendiri supaya percaya diri.

55) Perhatikan cuplikan dialog berikut !

Bu guru : “ Ibu mint kalian berdua jujur ! Kenapa isi tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya sekalipun “

Aline : “ Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu.”

Chelsea : “ Saya juga mengerjakan karya tulus saya sendiri.”

Bu guru : ” Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan

kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? Bisa menjelaskan ke ibu?

( lama Aline dan Chelsea terdiam )

Bu guru : “ Baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, ibu anggap kalian tidak

mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.”

Karakter Bu Guru dalam drama di atas adalah ...

A. Galak

B. Tegas

C. Pemaaf

D. Bijaksana

56) Berapakah FPB dan KPK dari 126 dan 198 ...

A. 9 dan 1386

B. 18 dan 1386

C. 18 dan 1368

D. 9 dan 1368

57) Diketahui fungsi f : dan fungsi f ditentukan dengan rumus f (x) = x2 + 1, jika f (a) = 10, hitunglah nilai a yang mungkin.

A. a = 3 atau a = -3

B. a = -3 atau a = 3

C. a = -3 atau a = -3

D. a = 3 atau a = 3

58) Nilai x yang memenuhi sistem persamaan 1 + 1 = 10 dan 5 - 2 = 26 adalah ...

A. - 23

B. - 16 􀳦 􀳦 􀳦 􀳦

C. 17

D. 12

59) Harga 2 koper dan 5 tas adalah Rp 600.000,00, sedangkan harga 3 koper dan 2 tas adalah Rp 570.000,00. Harga sebuah koper dan tas adalah ...

A. Rp 240.000,00

B. Rp 270.000,00

C. Rp 330.000,00

D. Rp 390.000,00

60) Jumlah dua buah bilangan sama dengan 20. Jika hasil kali kedua bilangan itu sama dengan 75, maka bilangan-bilangan tersebut adalah ...

A. 4 dan 16

B. 5 dan 15

C. 6 dan 14

D. 8 dan 12

61) Nugraha membeli 3kg jeruk dan 2kg jambu dan ia harus membayar Rp. 16.000 sedangkan Dewi membeli 6kg mangga dan 1kg jambu dengan harga Rp. 26.000. Berapakah harga 10kg jeruk dan 5kg?

A. Rp. 30.000

B. Rp. 32.000

C. Rp. 40.000

D. Rp. 50.000

62) ae bd c

JIka besar sudut a adalah 70 derajat maka besar sudut e adalah … derajat

A.90

B.100

C.110

D.120

63) Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut !

1) mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang

2) mempunyai diagonal yang saling tegak lurus

3) mempunyai sudut siku-siku

4) mempunyai 2 pasang sisi sejajar

5) mempunyai sepasang sudut sama besar

Dari sifat-sifat di atas yang merupakan sifat laying-layang adalah ….

A.1), 2), 3)

B.1), 3), 4)

C.1), 3), 5)

D.1), 2), 5)

64) Hasil pencerminan terhadap garis x dari bangun di bawah ini adalah ….

X A.

B.

C.

D.

65) Novi mengendarai mobil dari Kota Semarang menuju Blora dengan kecepatan 40 km/jam, sedangkan Ima mengendarai mobil dari Blora menuju Semarang dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jarak Kota Semarang dengan Blora adalah 125 km dan mereka

berangkat pada pukul 07.00 maka pada pukul berapa mereka akan berpapasan?

A.08.00

B.08.15

C.08.25

D.08.30

66) Data nilai siswa kelas VI berturut turut adalah 8, 7, 6, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 7. Dari data

tersebut berapakah mediannya?

A.8

B.7,5

C.7

D.6,5

67) Bus Trans Jakarta berisi penumpang berangkat dari terminal ke pasar, di halte pertama turun 4 orang, di halte kedua naik 2 orang sampai di pasar ternyata ada 15 orang. Berapa

banyak penumpang yang naik pada terminal?

A.17

B.15

C.13

D.11

68) Suatu lapangan berbentuk persegi panjang dengan luas 120 m2. Panjang lapangan tersebut adalag 12 m. Berapakah kelilingnya?

A. 22 m

B. 24 m

C. 42 m

D. 44 m

69) Suku ke-4 dan suku ke-9 suatu barisan aritmatika berturut-turut adalah 110 dan 150. Suku

ke 30 barisan tersebut adalah ….

A.308

B.318

C.326

D.344

70) 4 3􀳦

x 􀳦􀳦 = .

2

A. 2 􀳦3

B. 􀳦3

C. 2 􀳦3􀳦

D. 4 􀳦

3

71) Menerapkan pengetahuan, konseptual, prosedural, danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri Geometri Dari barisan geometri diketahui bahwa U3 = 4 dan U9 = 256, maka tentukan U12!

A. 2048 C. 2047

B. 2049 D. 2046

72) Menerapkan pengetahuankonseptual, prosedural, danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri pengukuran

Sebuah bak mandi diisi air mulai pukul 07.20 sampai dengan pukul 07.50 dengan debit air 10 liter/menit. Berapa liter volume air dalam bak mandi tersebut?

A. 3000 liter

B. 300 liter

C. 30 liter

D. 30000 liter

73) Menggunakan pengetahuankonseptual, prosedural, danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri Statistika Nilai rata-rata ulangan matematika dari 7 siswa adalah 6,50. Ketika nilai satu orang siswa ditambahkan, maka rata-ratanya menjadi 6,70. Nilai siswa yang ditambahkan adalah ….

A. 9,10

B. b. 8,10

C. 7,10

D. 6,10

74) Menggunakan pengetahuankonseptual, prosedural, danketerkaitankeduanya dalam konteks materi Logika/Penalaran Matematika

Dari pernyataanberikutini, manakah yang merupakaningkarandaripernyataanJakarta Ibukota RI.

A. Jakarta bukanibukota RI

B. Jakarta adalahibukota RI

C. Benarbahwa Jakarta Ibukota Jakarta

D. Benarbahwa Jakarta bukanIbukotadari RI

75) Menentukan alat peragadalam pembelajarannbilangan

Bu Ani ingin mengajarkan kepada anak – anak kelas 1 tentang nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan), Media yang tepat digunakan Bu Ani dalam Pembelajaran tersebut adalah…

A. Kartu bilangan

B. Blok dienes

C. Loncat katak

D. Papan berpaku

76) Mengklasifikasikan alatperaga dalam pembelajaranGeometri dan pengukuran Pak Arief ingin mengajarkan cara mengukur luas halaman sekolah dengan satuan meter.Alat peraga yang sebaiknya digunakan supaya pembelajaran menarik adalah…

A. Pita garis bilangan, mistar, tangga garis

B. Blok dienes, mistar, pita garis bilangan

C. Mistar, uang logam, blok dienes

D. Tangga garis, blok dienes, tangga garis

77) Menentukan alat ukur dalam pembelajaranbgeometri dan pengukuran Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan setengah skala terkecil dari alat ukur yang digunakan.Jika kita menggunakan mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah sama dengan….

A. 0,05 cm C. 0,1 cm

B. 0,01 cm D. 1 cm

78) Memecahkan PembelajaranIPS SD (diberikan kasus dalam pembelajaran, peserta dapat menyimpulkan pembelajaran dalam kasus tersebut

Bu,fitri adalah guru SD Negeri 2 Sukamakmur ,mengajar di kelas Beliau memberikan pelajaran

IPS,dengan materi “ Menceritakan Pengalaman Diri. Sebelum memulai pelajaran, anak – anak berbaris di depan kelas,kemudian diperiksa kebersihannya, terutama kuku tangan dan telinga.Sambil diperiksa anak masuk kedalam kelas satu persatu. Anak - anak diajak berdoa dan kemudian mengucapkan salam.

Sebelum memberikan materi, memberi motivasi kepada anak, saya bertanya “siapa tadi yangtidak mandi” anak – anak terdiam. Mari kita nyanyikan lagu bangun tidur ku terus

mandi,tidak lupa menggosok gigi, habis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku. Kesimpulan dari pembelajaran IPS yang dilakukan bu Fitri adalah

A. Guru kurang memotivasi anak dalam pembelajaran

B. Guru mengajak siswa bernyanyi untuk memotivasi anak

C. Anak – anak hanya diam saja saat diberi pertanyaan dalam pembelajaran karena guru kurang memotivasi anak

D. Guru memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran

79) Menegaskan Fokus utamakajian pembelajaran IPS diSD (diberikan kasus contoh Hari selasa, saat pelajaran IPS pak Sunarto akan memberikan materi pada anak- anak tentang silsilah keluarga. Waktu pelajaran adalah 2 x 35 menit. Setelah mengutarakan tujuan yang akan dibahas hari ini, pak Sunarto mengajukan pertanyaan pada para siswa untuk mengawali pelajaran.

Anak- anak tentunya kalian mempunyai keluaga di rumahkan,,?” “ iya pak, punya.” Jawab semua siswa srentak.

Coba kalian sebutkan siapa saja yang dirumah kalian yang masuk dalam anggota

keluarga !”

Ada ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek” Jawab para siswa bersahut- sahutan.

Kemudian pak Sunarto menempelkan bagan dan foto silsilah keluarga. Anak- anak mengamati sambil menyimak penjelasam dari pak sunarto. Sesekali pak sunarto melemparkan pertanyaan kepada siswa dan pertanyaan dijawab dengan benar. Pak Sunarto mengakhiri penjelasan dengan memberikan pertanyaan pada siswa “ apakah kalian sudah mengerti semua tentang silsilah keluarga yang sudah bapak jelaskan,,?” Tanya pak Sunarto.

Sudah pak”, jawab anak- anak serentak.

kalau masih ada yang kurang jelas atau bingung, anak- anak boleh bertanya ” “ tiadak ada pak”, jawab anak- anak lagi secara serentak.

Pak sunarto memberikan tugas kepada siswa agar dikerjakan sendiri- sendiri. Pak sunarto

yakin, pasti nialai anak- anak memuaskan karena anak- anak berhasil menjawab pertanyaan yang tadi di lemparkan. Tugas yang diberikan juga sama dengan tugas yang di jelaskan pak sunarto, hanya saja diganti nama- nama pada bagan silsilah keluarrga.

Setelah semuanya selesai, pekerjaaan di kumpulkan dan setelah di koreksi ternyata hasilnya mengecewakan, hampir 60% siswa mendapatkan nilai hasil evaluasinya di bawah rata- rata.

Apa kelemahan pembelajaran yang dilakukan pak sunarto, kecuali…..

A. Pemakaina metode pembelajaran terkesan masih bersifat Konvesional (ceramah dan penugasan

B. Alat peraga kurang lengkap sehingga membingngungkan siswa

C. Penyampaian materi kurang jelas

D. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran

80) Membedakan pengertian IPSdan Ilmu social

Apa perbedaan antara Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dilihat dari tujuannya (purposes) ?

A. Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya, sedangkan pada Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).

B. Ilmu Pengetahuan Sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya, sedangkan pada Ilmu-Ilmu sosial mengarah pada penanaman BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).

C. Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang Ilmu masing-masing, sedangkan pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner

D. Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di tingkat sekolah.

81) Mengurutkan ruang lingkup pembelajaran IPS SD

Ruang lingkup pembelajaran IPS SD yaitu. . .

A. Masyarakat, Norma, Budaya, Waktu

B. Manusia, Waktu, SistemSosialdanBudaya, PerilakuEkonomidanKesejahteraan

C. Manusia, Kerja, Nilai dan Norma, Peningkatan Kesejahteraan

D. Masyarakat, Kerja, Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan, Waktu

82) Mengklasifikasikan tujuan IPS dalam pembelajaran di SD

Apa tujuan IPS dalam pembelajaran di SD?

A. Menolongsiswauntukmengembangkanbakatnya

B. Membantu siswa dalam menentukan cita-cita yang ingin diraihnya di masa mendatang

C. Menyediakankesempatankepadasiswauntukberekspresi lingkungan masyarakat

D. MemberikankepadaSiswapengetahuantentangpengalamanmanusiadalamkehidupanber masyarakatpadamasalalu, sekarangdanmasaakandatang

83) Menganalisis nilai kegunaan mempelajari sejarah bagi siswa

Bagi siswa mempelajari sejarah memiliki beberapa manfaat. Berikut yang bukan merupakan manfaat mempelajari sejarah bagi siswa yaitu. . .

A. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan

B. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap landasan sikap yang akan ditempuhnya

C. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan

D. Menumbuhkan apresisasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau

84) Mengurutkan perkembangaran sejarah di Indonesia

Bagaimana keadaan Indonesia setelah adanya perjanjian KMB?

A. Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi

B. Ibukota negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta

C. Indonesia menjadi negara serikat (RIS)

D. Irian Barat berintegrasi dengan Indonesia

85) Menjelaskan hubungan pembelajaran sejarah dengan antropologi. (diberikan soal kasus)

Antropologi sebagai salah satu dari ilmu sosial memiliki kaitan dan sumbangan kepada ilmu sejarah begitu juga sebaliknya. Dalam penulisan sejarah, sejarawan tidak jarang menggunakan teori dan konsep antropologi. Berikut konsep antropologi yang sering digunakan sejarawan, kecuali. . .

A. enkulturasi

B. primitif

C. folklore

D. prasasti

86) Menemukan makna Bhineka Tunggal Ikka dalam kehidupan sehari-hari

Eko adalah siswa kelas V SD Bumi Pertiwi. Pada suatu hari Pak Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Eko mendapat kelompok dengan Togar, Lusi, Intan dan Rully. Bagaiman sebaiknya sikap Eko?

A. Eko bersedia satu kelompok dengan Togar karena Togar orang Batak sedangkan di orang Jawa

B. Eko tidak bersedia satu kelompok dengan Rully karena Rully bukan teman dekatnya

C. Eko bersedia berkelompok dengan mereka karena mereka semua pandai

D. Eko bersedia berkelompok dengan siapun karena semua adalah teman

87) Menggali pengalaman butir-butir Pancasila

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, merupakan pengalaman Pancasila sila ke- . . .

A. Satu

B. Dua

C. Tiga

D. Lima

88) Mengemukakan suku bangsa yang ada di Indonesia.(diberikan kasus salah satu suku bangsa di Indonesia)

Bangsa Indonesia memiliki ratusan suku bangsa beserta adat dan budayanya. Masing- masing suku mempunyai keunikan tersendiri yang merupakan kekayaan budaya nasional. Berikutciri-cirisalahsatusuku yang ada di pulauJawa :

- Tidakdiperkenankanmenggunakankendaraanuntuksaranatransportasi

- Tidakdiperkenankanmenggunakan alas kaki

- Laranganmenggunakanalatelektronik

- Pinturumahharusmenghadaputara/selatan Sukutersebutadalah. . .

A. Suku Asmat

B. Suku Bugis

C. Buku Badui

D. Suku Dayak

89) Membuktikan potensi sumber daya alam di Indonesia. (diberikan soal kasus) Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya yaitu timah. Daerah yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia adalah . . .

A. Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep

B. Kepulauan Natuna

C. Pulau Bali, Lombok, Nusa Penida

D. Pulau Kalimantan

90) Merencanakan penggunaan ICT dalam pembelajaran IPS SD

Pada pemebelajaran IPS kelas V dengan materi Perjuangan Bangas Indonesia Melawan Penjajah, Pak Ridwan ingin menyajikan pemebelajaran yang menyenangkan dan mudah diingat serta dimengerti oleh anak didiknya. Media apa yang harus digunakan pak Ridwan?

A. Video

B. Slide

C. Corel draw

D. Radio

91) Mempelajari sejarah setiap masyarakat menjadi lebih baik. Pernyataan tersebut adalah manfaat mempelajari sejarah dalam hal ...

A. Sejarah dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan

B. Sejarah dapat digunakan sebagai pedoman bagi suatu bangsa

C. Sejarah dapat dijadikan sebagai profesi

D. Sejarah dapat mengetahui kejadian masa lampau

92) Apakah persamaan hubungan antara sejarah dengan antropologi..

A. Menempatkan manusia sebagai subyek dan obyek dalam kajiannya

B. Keduanya menunjukkan proses yang mencakup keterlibatan para pelaku

C. Terlibat dalam faktor-faktor eksternal yang bersifat sosiologis

D. Berorientasi terhadap pandangan hidup para pelakunya

93) Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa, ras, agama, dan kepercayaan. Yang semuanya diikat dalam satu pedoman Bhinneka Tunggal Ikan dengan lambang negara Garuda Pancasila. Kedua hal tersebut diatur dalam Undang- Undang Negara nomor..

A. UU no 15 tahun 2006

B. UU no 17 tahun 2006

C. UU no 24 tahun 2009

D. UU no 38 tahun 2009

94) Kekayaan sumber daya alam Indonesia telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa potensi yang belum dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan.

Sesuai perkembangan jaman langkah yang tepat bagi kita untuk mengolah potensi sumber daya yang ada yaitu...

A. Mengolah sumber daya yang ada dengan mendatangkan tenaga kerja asing

B. Mengekspor sumber daya yang masih berupa bahan mentah

C. Mengirim tenaga kerja Indonesia ke luar negeri untuk mendapatkan pembelajaran dan pelatihan

D. Mengelola sumber daya yang ada dengan teknologi canggih

95) Lingkungan di sekitar kita terbagi atas 2 macam yaitu lingkungan alam dan lingkungan buatan. Dimana keduanya memiliki manfaat dan tujuan yang sama yaitu...

A. Untuk memenuhi kebutuhan manusia

B. Melestarikan lingkungan masyarakat

C. Sebagai sumber pengetahuan dan teknologi

D. Sebagai sumber kekayaan alam

96) Dibawah ini yang bukan termasuk gejala alam biotik yaitu...

A. Metamorfosis

B. Fotosintesis

C. Penyerbukan

D. Erosi

97) Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik setelah kelahiran atau penetasan. Dibawah ini adalah contoh serangga yang tidak mengalami metamorfosis yaitu...

A. Belalang

B. Nyamuk

C. Lalat

D. Semut

98) Katak mengalami metamorfosis sempurna. Dalam perkembangannya pada fase berudu, bernapas menggunakan...

A. Trakhea

B. Paru-paru

C. Insang

D. Kulit

99) Untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya adalah dengan melakukan reboisasi atau penghijauan dengan tujuan...

A. Memperindah susunan kota

B. Menjaga tanah dan mencegah erosi

C. Memperoleh kayu yang berlimpah

D. Meningkatkan pendapatan

100) Limbah atau sampah terpisah menjadi sampah basah dan sampah kering. Hal yang paling tepat untuk mengatasi limbah sampah kering adalah...

A. Dibakar habis

B. Di daur ulang

C. Dikubur didalam tanah

D. Dibiarkan ditempat terbuka

 

 

Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik

A.      Ringkasan materi

1.         Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)

Salah satu aspek pedagogik yang harus dikuasai oleh guru adalah memahami karakteristik siswa, agar supaya tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan,dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan karakteristik siswanya. Perbedaan karakteristik anak salah satunya dipengaruhi oleh psikologi perkembangan.

a.       Metode dalam psikologi perkembangan

Ada dua metode yang sering dipakai dalam menenliti perkembangan manusia, yaitu longitudinal dan cross sectional. Metode longitudinalmengamati dan mengkaji perkembangan satu atau banyak orang yang sama usia dalam waktu yang lama. Kelebihannya adalah kesimpulan yang dihasilkan lebih menyakinkan, tetapi kelemahannya memerlukan waktu yang sangat lama. Sedangkan metode cross sectional mengamati dan mengkaji banyak anak dengan berbagai usia dalam waktu yang sama. Kelebihannya adalah tidak memerlukan waktu lama hasil segera diketahui, tetapi kelemahannya adalah diperlukan kehati-harian dalam menarik kesimpulan karena karakteristik anak berbeda-beda.

b.      Pendekatan dalam psikologi perkembangan

Kajian perkembangan manusia dapat menggunakan pendekatan menyeluruh/global(contoh teori dari Rousseau, Stanly Hall , Havigurst) atau pendekatan khusus/spesifik (contoh teori dari Piaget, Kohlberg, Erickson). Pendekatan menyeluruh menganalisis seluruh segi perkembangan, tetapi untuk mempermudah penelitian pembahasan dilakukan per aspek perkembangan.

c.       Teori-teori perkembangan

Berikut ini beberapa teori perkembangan yang menjadi acuan dalam bidang pendidikan :

1)      A. Jean Jacques Rousseau

Menurut rousseau, perkembangan anak terbagi menjadi empat tahap, yaitu :

Ø  Masa bayi/infancy (0 – 2 tahun), cirinya masa perkembangan fisik.

Ø  Masa anak/childhood (2 – 12 tahun), cirinya masa perkembangan sebagai manusia primitive.

Ø  Masa remaja/pubescence(12 – 15 tahun), cirinya masa bertualang.

Ø  Masa remaja/adolescence(15 – 25 tahun), cirinya masa hidup sebagai manusia beradab.

2)      Stanly Hall

Menurut Stanly Hall, perkembangan anak terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

Ø  Masa kanak-kanak/infancy(0 – 4 tahun), cirinya perkembangan anak disamakan dengan binatang, yaitu melata/berjalan.

Ø  Masa anak/childhood(4 – 8 tahun), cirinya masa pemburu.

Ø  Masa puber/youth(8 – 12 tahun), cirinya masa belum beradab.

Ø  Masa remaja/adolescence(12 – dewasa), cirinya manusia beradab.

3)      Robert J. Havigurst

Menurut Havigurst, perkembangan anak terbagi menjadi lima tahap, yaitu:

Ø  Masa bayi/infancy (0 – ½ tahun)

Ø  Masa anak awal/early childhood(2/3 – 5/7 tahun)

Ø  Masa anak/latechildhood(5/7 tahun – pubesen)

Ø  Masa adolesense awal/early adolescence(pubesen – pubertas)

Ø  Masa adolesense/lateadolescence(pubertas – dewasa)

4)      Jean Piaget

Piaget lebih memfokuskan kajiannya dalam aspek perkembangan kognitif. Menurut piaget ada empat tahap perkembangan kognitif anak, yaitu:

Ø  Tahap sensorimotorik (0 – 2 tahun)

Ø  Tahap praoperasional (2 – 4 tahun)

Ø  Tahap operasional konkrit (7 – 11 tahun)

Ø  Tahap operasional formal (11 – 15 tahun)

5)      Lawrance Kohlberg

Kohlberg lebih memfokuskan kajiannya dalam aspek perkembangan moral kognitif. Menurut Kohlberg perkembangan moral kognitif anak terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

Ø  Preconventional moral reasoning

-          Obidience and paunisment orientation, anak berorientasi pada kepatuhan dan takut hukuman.

-          Naively egoistic orientation, anak berorientasi pada intrumen relative.

Ø  Conventional moral reasoning

-          Good boy orientation, anak berorientasi pada perbuatan yang baik.

-          Authority and social order maintenance orientation, anak berorientasi pada aturan dan hukum.

Ø  Post conventional moral reasoning

-          Contranctual legalistic orientation, orientasi anak pada legalitas kontrak sosial.

-          Conscience or principle orientation, orientasi anak pada prinsip-prinsip etika yang bersifat universal.

6)      Erick Homburger Erickson

Erickson memusatkan kajiannya pada perkembangan psikososial anak. Menurut Erickson ada delapan tahap perkembangan psikososial anak, yang biasa disebut siklus kehidupan (life cycle), yaitu:

Ø  Basic trust vs mistrust (0 – 1 tahun), kemampuan Generativity vs stagnation (20 – 50 tahun), kemampuan membuat, memelihara.

Ø  menerima dan memberi.

Ø  Autonomy vs shame doubt (2 – 3 tahun), kemampuan menahan atau membiarkan.

Ø  Initiative vs guilt (3 – 6 tahun), kemampuan menjadikan seperti permainan.

Ø  Industry vs inferiority (7 – 12 tahun), kemampuan membuat/merangkai sesuatu.

Ø  Identity vs role confusion (12 – 18 tahun), kemampuan menjadi diri sendiri, berbagi konsep diri.

Ø  Intimacy vs isolation (20an), kemampuan melepas dan mencari jati diri.

Ø  Ego integrity vs ( >50 tahun), kemampuan introspeksi, mereview perjalan hidupdespair

 

2.         Teori belajar (BAB II)

Guru sebaiknya menguasai  tentang  teori-teori belajar, agar dapat mengarahkan peserta didik berpartisipasi  secara intelektual dalam belajar, sehingga belajar menjadi  bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai dengan isi lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar  Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Terdapat dua aliran teori  belajar, yakni aliran teori belajar tingkah laku (behavioristik) dan teori belajar kognitif.

      1.Teori belajar behavioristik

Teori belajar tingkah  laku  dinyatakan oleh  Orton  (1987:  38)  sebagai  suatu  keyakinan bahwa pembelajaran terjadi  melalui  hubungan stimulus    (rangsangan) dan respon (response). empat teori belajar  tingkah  laku yaitu  teori  belajar dari Thorndike, Skinner, Pavlov, dan Bandura.

     2.Teori belajar Vygotsky

Menurut  pandangan konstruktivisme tentang belajar, individu  akan  menggunakan pengetahuan siap dan pengalaman pribadi yang telah  dimilikinya  untuk  membantu memahami masalah  atau  materi   baru. King (1994)

Lev Semenovich  Vygotsky merupakan tokoh  penting  dalam  konstruktivisme sosial. Vygotsky  menyatakan bahwa   siswa  dalam  mengonstruksi  suatu   konsep   perlu memperhatikan lingkungan  sosial. Ada dua  konsep  penting  dalam  teori  Vygotsky, yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding.

Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual (yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah  secara mandiri) dan tingkat perkembangan potensial (yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah  di  bawah  bimbingan  orang  dewasa  atau  melalui  kerjasama dengan  teman  sejawat  yang lebih  mampu). Yang dimaksud dengan  orang  dewasa adalah orang lain yang memiliki pengetahuan lebih.

Scaffolding merupakan pemberian sejumlah  bantuan kepada  siswa  selama  tahap- tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan

 memberikan kesempatan untuk  mengambil  alih tanggung  jawab  yang semakin  besar  setelah  ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa   petunjuk,   dorongan, peringatan, menguraikan  masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa  itu belajar mandiri.

Gambar 2.Tiga Tahap Pengkonstruksian Pengetahuan

 

   3.Teori Belajar Van Hiele

Dalam pembelajaran geometri terdapat teori  belajar  yang dikemukakan oleh  van Hiele  (1954) yang  menguraikan tahap-tahap  perkembangan mental  anak  dalam geometri. van Hiele adalah seorang  guru bangsa Belanda yang mengadakan penelitiandalam pembelajaran geometri. Penelitian yang dilakukan  van Hiele melahirkan  beberapa  kesimpulan mengenai   tahap-tahap  perkembangan kognitif anak  dalam  memahami geometri. van  Hielemenyatakan bahwa  terdapat 5  tahap pemahaman geometri yaitu: pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.

MenuruRt  van Hiele, semua  anak mempelajari geometri dengan  melalui tahaptahap tersebut, dengan  urutan yang sama, dan  tidak  dimungkinkan adanya  tingkat  yang diloncati. Akan tetapi, kapan  seseorang siswa  mulai  memasuki suatu  tingkat  yang baru  tidak  selalu  sama  antara siswa  yang  satu  dengan  siswa  yang  lain. Proses perkembangan dari tahap  yang satu ke tahap  berikutnya terutama tidak ditentukan oleh umur  atau  kematangan biologis, tetapi  lebih bergantung pada pengajaran dari guru  dan proses  belajar  yang dilalui siswa. Menurut  van Hiele seorang  anak yang berada pada tingkat  yang lebih rendah tidak mungkin  dapat    mengerti atau  memahami materi  yang berada pada  tingkat  yang lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan untuk memahaminya, anak  itu  baru   bisa  memahami  melalui  hafalan  saja  bukan   melalui  pengertian. Adapun fase-fase  pembelajaran yang menunjukkan tujuan  belajar  siswa dan peran guru   dalam   pembelajaran  dalam   mencapai   tujuan   itu.  Fase-fase   pembelajaran tersebut adalah:  1)  fase  informasi, 2)  fase  orientasi, 3)  fase  eksplisitasi, 4)  fase orientasi bebas, dan 5) fase integrasi. 

 

     4.Teori Belajar Ausubel

David   Ausubel   adalah   seorang    ahli   psikologi   pendidikan.   Ausubel   memberi penekanan  pada  proses   belajar   yang  bermakna.  Teori  belajar   Ausubel  terkenal dengan  belajar  bermakna dan  pentingnya pengulangan sebelum  belajar  dimulai. Menurut   Ausubel  belajar   dapat   dikalifikasikan  ke  dalam  dua  dimensi.  Dimensi pertama berhubungan dengan  cara informasi  atau  materi  pelajaran yang disajikan pada  siswa  melalui  penerimaan atau  penemuan. Dimensi  kedua  menyangkut cara bagimana  siswa  dapat  mengaitkan informasi  itu pada  struktur kognitif yang telah ada, yang alam struktur kognitifnya, dalam  hal ini terjadi  belajar  hafalan. Menurut  Ausubel & Robinson  (dalam  Dahar: 1989)  kaitan antar  kedua dimensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.  Bentuk-bentuk belajar (menurut Ausubel & Robinson, 1969)

Menurut  Ausubel  (dalam  Dahar, 1988:116) prasyarat-prasyarat belajar  bermakna ada  dua  sebagai  berikut. (1)  Materi  yang  akan  dipelajari harus  bermakna secara potensial; kebermaknaan  materi   tergantung  dua   faktor,   yakni   materi   harus memiliki  kebermaknaan logis  dan  gagasan-gagasan yang  relevan  harus  terdapat dalam  struktur kognitif siswa. (2)  Siswa yang akan  belajar  harus  bertujuan untuk melaksanakan belajar  bermakna. Dengan  demikian mempunyai kesiapan dan  niat untuk belajar bermakna.

 

Prinsip-prinsip dalam teori belajar Ausubel

Menurut  Ausubel faktor yang paling penting  yang mempengaruhi belajar adalah apa yang sudah  diketahui siswa.

Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a.Pengaturan Awal (advance  organizer).

b.Diferensiasi  Progresif.

c.Penyesuaian Integratif (Rekonsiliasi  Integratif)

Penerapan Teori Ausubel dalam Pembelajaran

Untuk  menerapkan teori  Ausubel  dalam  pembelajaran, Dadang  Sulaiman  (1988) menyarankan agar menggunakan dua fase, yakni fase perencanaan dan fase pelaksanaan. Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan  pembelajaran, mendiagnosis  latar  belakang  pengetahuan siswa,  membuat struktur  materi   dan memformulasikan pengaturan  awal. Sedangkan fase  pelaksanaan dalam pembelajaran terdiri dari pengaturan awal, diferensiasi progresif, dan rekonsiliasi integratif.

      5.Teori Belajar Bruner

Jerome  Bruner   adalah   seorang   ahli  psikologi   perkembangan  dari   Universitas Haevard, Amerika Serikat, yang telah  mempelopori aliran  psikologi belajar  kognitif yang   memberikan  dorrongan   agar   pendidikan  memberikan  perhatian   pada pentingnya pengembangan berpikir.

Belajar sebagai Proses Kognitif

Menurut  Bruner  dalam belajar melibatkan tiga  proses  yang  berlangsung hampir bersamaan.  Ketiga  proses tersebut adalah (1)  memperoleh informasi  baru,  (2) transformasi informasi, dan (3) menguji relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.

Bruner menyebut pandangannya tentang belajar atau pertumbuhan kognitif sebagai konseptualisme  instrumental . Pandangan ini berpusat pada  dua  prinsip, yaitu:  (1) pengetahuan seseorang tentang alam didasarkan pada model-model tentang kenyataan  yang  dibangunnya  dan (2) model-model  semacam  itu  mulamula diadopsi  dari  kebudayaan seseorang, kemudian model-model itu  diadaptasi pada kegunaan bagi orang yang bersangkutan.

Bruner   (1966)  mengemukakan bahwa  terdapat tiga  sistem   keterampilan untuk menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna. Ketiga sistem keterampilan itu adalah yang disebut  tiga cara penyajian  (modes of presents), yaitu:

a.        Cara penyajian  enaktif

Anak belajar sesuatu pengetahuan secara  aktif, dengan  menggunakan benda- benda konkret atau situasi nyata. Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa  menggunakan pikiran  atau kata-kata. Cara ini terdiri atas penyajian  kejadian-kejadian yang lampau melalui respon-respon  motorik. Dalam cara penyajian  ini anak secara langsung terlihat.

b.        Cara penyajian ikonik

Cara penyajian ikonik didasarkan pada  pikiran  internal dimana  pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik,  yang dilakukan  anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objekobjek  yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung  memanipulasi objek seperti  yang dilakukan  siswa  dalam  tahap  enaktif. Bahasa  menjadi  lebih  penting  sebagai suatu media berpikir.

c.         Cara penyajian simbolik

Cara penyajian  simbolik didasarkan pada sistem  berpikir abstrak, arbitrer, dan lebih   fleksibel.  Dalam   tahap   ini   anak   memanipulasi   simbol-simbol  atau lambang-lambang objek  tertentu. Anak tidak  lagi terikat dengan  objekobjek pada  tahap  sebelumnya. Siswa  pada  tahap  ini  sudah  mampu  menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek lain.

 

 

6.    Menerapkan Metode Penemuan dalam Pembelajaran

Salah satu dari model-model instruksional kognitif yang paling berpengaruh adalah model belajar  penemuan Jerome Bruner (1966). Selanjutnya  Bruner  memberikan arahan bagaimana peran guru dalam  menerapkan belajar  penemuan pada  siswa, sebagai berikut.

a.        Merencanakan  materi   pelajaran  yang  diperlukan  sebagai  dasar   bagi  para siswa  untuk  memecahkan masalah. Guru hendaknya menggunakan sesuatu yang sudah  dikenal  oleh siswa, kemudian guru mengemukakan sesuatu yang berlawanan, sehingga  terjadi  konflik dengan pengalaman siswa. Akibatnya timbullah masalah, yang akan merangsang siswa untuk  menyelidiki masalah itu, menyusun hipotesis-hipotesis, dan mencoba  menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang mendasari masalah tersebut.

b.        Urutan  pengajaran hendaknya menggunakan cara  penyajian  enaktif, ikonik, kemudian simbolik karena  perkembangan intelektual siswa diasumsikan mengikuti  urutan enaktif, ikonik, kemudian simbolik.

c.         Pada saat siswa memcahkan  masalah,  guru  hendaknya berperan  sebagai pembimbing atau  tutor. Guru hendaknya tidak  mengungkap terlebih dahulu prinsip  atau aturan yang akan dipelajari, guru hendaknya memberikan saran- saran jika diperlukan. Sebagai tutor, guru sebaiknya memberikan umpan balik pada saat yang tepat untuk perbaikan siswa.

d.        Dalam menilai hasil belajar  bentuk  tes dapat berupa tes objektif atau tes esay, karena tujuan-tujuan pembelajaran tidak dirumuskan secara  mendetail. Tujuan belajar penemuan adalah mempelajari generalisasi-generalisasi dengan menemukan sendiri generalisasi-generalisasi itu.

 

3.         Model-model pembelajaran (BAB IV)

Proses pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah untuk pelaksanaan kurikulum 2013 tertuang dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 103 tahun 2014 yang dinaungi dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 22 tahun 2016 tentang standar proses beserta lampirannya. Dalam lampiran permen tersebut dinyatakan tentang konsep dasar mengenai proses pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuannya.

Sasaran pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013 mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk ranah sikap diperoleh dengan melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menganalisis, dan mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.

Berikut ini beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran menggunakan kurikulum 2013, antara lain:

a.       Pendekatan Saintifik dan Metode Saintifik

Dalam permendikbud no. 103 tahun 2014 dinyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah kegiatan belajar, yakni mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting), menalar/mengasosiasi (associating), dan mengkomunikasikan (communicating).

Pendekatan saintifik disebut juga sebagai pendekatan berbasis proses keilmuan. Sedangkan model saintifik merupakan prosedur atau proses yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:

1)      Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik,

2)      Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik,

3)      Memperoleh hasil belajar yang tinggi,

4)      Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, serta

5)      Mengembangkan karakter peserta didik.

b.      Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)

Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis masalah dalah sebagai berikut :

1)      Penggunaan masalah nyata (otentik)

2)      Berpusat pada peserta didik (student-centered)

3)      Guru berperan sebagai fasilitator

4)      Kolaborasi antar peserta didik

5)      Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri.

Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah adalah:

1)      Klasifikasi permasalahan

2)      Brainstorming

3)      Pengumpulan informasi dan data

4)      Berbagi informasi dan berdiskusi untuk menemukan solusi penyelesaian masalah

5)      Presentasi hasil penyelesaian masalah

6)      Refleksi.

c.       Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)

Pembelajaran Berbasis Proyek  (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan PBP terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik dalam menghasilkan produk.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah:

1)      Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

2)      Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.

3)      Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.

4)      Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.

5)      Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah:

1)      Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

2)      Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

3)      Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran, atau gabungan beberapa kompetensi dasar antar mata pelajaran.

4)      Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan produk.

5)      Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru.

Langkah-langkah pembelajaran berbasis projek adalah:

1)      Penentuan projek,

2)      Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek,

3)      Penyusunan jadwal pelaksanaan projek,

4)      Penyelesaikan projek dengan fasilitasi dan monitoring guru,

5)      Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek,

6)      Evaluasi proses dan hasil projek.

d.      Pembelajaran Inquiry/Discovery

Pembelajaran Inquiry/Discoverymerupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.

TujuanInquiry/Discovery Learning adalah:

1)      Agar siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, mengapa, dsb.Atau dengan kata lain untuk membantu siswa berpikir secara analitis.

2)      Untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif berimajinasi.

Langkah-langkah Inquiry/Discovery Learning adalah:

1)      Merumuskan masalah

2)      Merencanakan prosedur

3)      Mengumpulkan dan menganalisis data

4)      Menarik kesimpulan

5)      Aplikasi dan tindak lanjut

4.         Evaluasi hasil belajar (BAB VII)

a.       Pengertian Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudyaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidikan Dan Satuan Penddikan Pada Pendidikan dasar dan pendidikan menengah, penilain hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan iformasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pegetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar Penlaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dilakukan Secara Berkesinambungan.

Berdasarkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 istilah penilaian (assesment) terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian  diri,  penilaian  antar  peserta  didik,  ulangan,  penugasan,  tes  praktek, proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.

Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah merupakan pengumpulan dan  pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran  adalah  proses  interaksi  antar  peserta  didik, antara peserta didik dengan pendidik  dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian  Kompetensi  Peserta  Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.

b.      Fungsi Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi,  menetapkan ketuntasan  penguasaan kompetensi,  me- netapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:  formatif, dan sumatif. Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.

c.       Cakupan  Aspek Penilaian Oleh Pendidik

Berikut adalah rincian singkat cakupan penilaian masing-masing aspek.

1)      Sikap

Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat perkem- bangan sikap spiritual dan sikap sosial siswa. Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketakwaan. Sementara itu, sikap sosial mencakup kejujuran, kedisiplinan, ke- santunan, kepercayaan diri, kepedulian (toleransi, kerjasama, dan gotong-ro- yong), dan rasa tanggung-jawab.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn memiliki KD-KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2.

2)      Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan ke- cakapan berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan  faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif .

3)      Keterampilan

Penilaian keterampilan  dapat dilakukan  dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakte- ristik KD pada KI-4.

d.      Pendekatan Penilaian

Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan,yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).

Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.

Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses be- lajar mengajar. Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya.

Assessment as learning memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pem- belajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan  pe- serta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.

e.       Prinsip Penilaian

1)        Sahih

Agar penilaian sahih (valid) harus dilakukan berdasar pada data yang mencer- minkan kemampuan yang diukur.

2)        Objektif

Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas  penilai. Karena itu perlu diru- muskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir  subjektivitas.

3)        Adil

Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, gen- der, dan hal-hal lain.

4)        Terpadu

Penilaian harus mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.

5)        Terbuka

Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketa- hui oleh siapapun.

6)        Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen, diselengga- rakan sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan pendekatan assess-ment as learning, for learning, dan of learning secara proporsional.

7)        Sistematis

Penilaian sebaiknya diawali dengan pemetaan. Dilakukan identifikasi  dan analisis KD (kompetensi dasar), dan indikator  ketercapaian KD. Berdasarkan hasil identifikasi  dan analisis tersebut dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.

8)        Beracuan kriteria

Penilaian pada kurikulum  berbasis kompetensi  menggunakan acuan kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang peserta didik telah kompeten atau belum bukan dibandingkan terhadap capaian teman-teman  atau kelompoknya, me- lainkan dibandingkan terhadap kriteria minimal yang ditetapkan.

9)        Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, mau- pun hasilnya. Akuntabilitas  penilaian dapat dipenuhi bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah diuraikan di atas.

f.        Teknik Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik

Pendidik dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik  kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat menyusun  rencana pelaksanaan pembelajaran  (RPP). Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/ atau deskripsi.

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan  dapat dilakukan  dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakter- istik KD pada KI-4. Hasil penilaian pencapaian keterampilan oleh pendidik di- sampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

g.      Prosedur Penilaian  Hasil Belajar Oleh Pendidik

Secara umum, prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup:

1)       Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) menetapkan  tujuan pe- nilaian  dengan mengacu  pada RPP yang telah disusun, 2) menyusun kisi-ki- si penilaian, 3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian, dan 4) melakukan analisis kualitas instrumen;

2)       Pelaksanaan Penilaian;

3)       Pengolahan, Analisis, dan Interpretasi hasil penilaian;

h.      Pelaporan, dan Pemanfaatan hasil penilaian.

1)        Perencanaan Penilaian

Perencanaan dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu akan dinilai menggunakan bentuk apa, teknik apa, berapa frekuensinya, untuk apa peman- faatannya, serta bagaimana tindak lanjutnya.Langkah-langkah penting dalam perencanaan pe- nilaian meliputi: Menetapkan Tujuan Penilaian, menentukan Bentuk Penilaian, Memilih Teknik Penilaian, menyusun kisi-kisi, Menulis soal berdasarkan kisi-ki- si dan kaidah penulisan soal, menyusun pedoman penskoran.

2)        Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan penilaian. Frekuensi penilaian yang dilakukan oleh pendidik ditentukan  berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya dicantumkan dalam program tahunan dan program semester. Penentuan frekuensi penilaian tersebut didasarkan pada analisis KD. KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1 (satu)  kali, sedangkan KD-KD “kurus” dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama.

Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembela- jaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap spiritual dan sosial di dalam kelas maupun diluar jam pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap spiri- tual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau me- nerima laporan tentang perilaku peserta didik.

3)        Pengolahan Hasil Penilaian

Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu semester.

Ø  Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing mengelom- pokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).

Ø  Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing membuat rumusan  deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.

Ø  Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan  (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.

Ø  Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Pada penilaian pengetahuan, nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah semester  (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan  dengan beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kom- petensi dasar (KD). Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

Pada penilaian keterampilan, Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan portofolio.penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

4)        Pelaporan, dan Pemanfaatan Hasil Penilaian

Hasil penilaian dapat berupa rekap nilai peserta didik, dan atau nilai pada masing-masing lembar jawabannya, atau bentuk lain sesuai dengan tujuannya. Rekap nilai atau lembar jawaban sangat diperlukan bagi peserta didik untuk mengetahui materi yang sudah dikuasai, dan materi yang belum dikuasainya sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk belajar lebih sungguh-sung- guh. Pelaporan hasil penilaian juga dalam bentuk rapor untuk setiap semester. Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkem- bangan peserta didik. Di samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gam- baran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentukan langkah atau upaya yang harus dilaku- kan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik, satu- an pendidikan, orang tua, peserta didik, maupun pemerintah.Hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan  langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assess- ment as learning), pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama  proses pembelajaran  berlangsung  (melalui PH/pengamatan  harian) maupun setelah beberapa kali program pembelajaran (PTS), atau setelah  sele- sai program pembelajaran  selama satu semester  (PAS). Penilaian yang dilaku- kan oleh pendidik dengan tujuan untuk memperoleh nilai guna pengisian rapor, maka penilaian ini merupakan assessment of learning.Hasil analisis penilaian pengetahuan berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah men- capai KKM diberikan pengayaan.

 

B.       Materi yang sulit dipahami

1.      Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)

2.      Teori belajar (BAB II)

3.      Model-model pembelajaran (BAB IV)

4.      Evaluasi hasil belajar (BAB VII)

C.       Materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar

1.      Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)

2.      Teori belajar (BAB II)

3.      Model-model pembelajaran (BAB IV)

4.      Evaluasi hasil belajar (BAB VII)

D.    Materi yang tidak esensial tetapi ada dalam sumber belajar

1.      Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)

2.      Teori belajar (BAB II)

3.      Model-model pembelajaran (BAB IV)

4.      Evaluasi Rhasil belajar (BAB VII)