Assalamualikum wr wb,
Sehubungan dengan kegiatan KBM di bulan Ramadhan tahun 2024
maka sekolah akan di berlakukan mulai dari pukul 07:30 s/d 12:00
demikian informasi yang saya sampaikan melalui blog ini.
Terima kasih
informasi lebih lanjut hubungi :
Teknik Pengambilan Gambar Bergerak
Assalamualikum wr wb,
Sehubungan dengan kegiatan KBM di bulan Ramadhan tahun 2024
maka sekolah akan di berlakukan mulai dari pukul 07:30 s/d 12:00
demikian informasi yang saya sampaikan melalui blog ini.
Terima kasih
informasi lebih lanjut hubungi :
Assalamualikum!
Untuk rekan - rekan yang membutuhkan Installer Aplikasi E-learning silahkan Download !
Perkembangan media
Media berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap
informasi. Memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan
dengan manusia lain dan menciptakan keterikatan, bahwa manusia tidak
bisa hidup sendirian. Media berkembang dari bentuk yang primitif, hingga
bentuk yang sangat dinamis dari cipta rasa karya manusia didukung
teknologi yang sangat berkembang. Saat ini, bisa dikatakan bahwa dunia
sudah berada dalam genggaman kita, dengan semakin kecilnya gadget
yang kita pergunakan. Gadget ini bahkan bisa menghubungkan kita
dengan manusia lain di seluruh penjuru dunia.
McLuhan, seperti disampaikan oleh Saefudin (2008), mengemukakan
bahwa media terbagi dalam 4 periode besar.
1) Lisan
Periode ini merupakan periode saat manusia berkomunikasi secara
langsung dengan manusia lain. Dalam buku Komunikasi Massa,
Nuruddin (2013) menyampaikan bahwa manusia di era ini mulai
memiliki kemampuan untuk berbicara dan berbahasa meskipun
terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Percakapan dan
bahasa sendiri diperkirakan muncul sekitar 35.000 – 40.000 SM.
2) Tulisan
Termasuk dalam era tulisan ini adalah masa manusia purba dengan
lukisan goanya. Lukisan goa tertua ada di Sulawesi, yang diperkirakan
berusia 40.000 tahun. Manusia menemukan alphabet yang bisa
dipergunakan sebagai simbol-simbol untuk berkomunikasi tanpa
harus berinteraksi. Dengan ini, manusia semakin mudah untuk
mendapatkan informasi. Penglihatan merupakan indera yang sangat
penting dalam komunikasi ini.
3) Percetakan
Seiring dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg
pada tahun 1450, maka manusia memasuki periode percetakan. Buku
dan material cetak dipergunakan semua orang untuk menyampaikan
pesan. Pada masa ini, manusia sudah mulai menghilangkan
kebutuhan interaksi fisik secara langsung untuk berkomunikasi
4) Teknologi
Periode ini dimulai saat Alexander Graham Bell menemukan telepon,
selanjutnya Samuel Morse yang menemukan telegraf. Demikian
halnya Guglielmo Marconi yang juga berperan penting sebagai orang
yang pertama kali mengirim pesan melalui radio.
Dunia menjadi semakin kecil dan seolah tanpa jarak. Komunikasi lisan
secara langsung tidak lagi diperlukan karena ada sambungan online.
Tulisan dan gambar yang harus dicetak dengan plat, sudah digantikan
dengan foto dan huruf, yang bisa dikirim secara langsung sebagai data.
Telepon kini sudah bergabung dengan gambar dalam bentuk live video
call. Kabar dibelahan dunia lain sudah bisa disaksikan secara langsung
melalui berita di internet atau live streaming.
Manusia berlomba menciptakan inovasi untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Bagi kita semua, sangat penting untuk tetap menjaga batasanbatasan norma, agar inovasi yang ada menjadikan kita manusia yang lebih
baik.
Secara ringkas dalam bentuk timeline, perkembangan teknologi
komunikasi dirangkum seperti dibawah:
40.000-30.000 SM komunikasi lisan prasejarah
40.000 SM lukisan gua, petragliph
3300 SM tulisan Piktograf (hieroglyphics)
1800 SM tulisan Cuneiform
1500 SM tulisan Alfabet
450 BC telegraf optik Yunani
800 M Seni cetak Cina
1450 Percetakan (Guttenberg)
1835 Fotografi
1844 Telegraf
1935 film berwarna
1940 siaran TV hitam putih
1945 Komputer
1947 Perekaman durasi panjang
1954 Radio Transistor
1960 siaran TV berwarna, fotokopi
1962 satelit, Pita kaset
1965 TV kabel lokal
1972 BETA VCR
1973 mesin fax
1975 Personal Computer
1976 VHS VCR
1977 Apple II home computers
1978 Laser disk
1979 walkman
1980 Printer laser, perekam video portabel
1983 CDs (compact discs), fiber optics, camcorders, telpon seluler
1984 TV Stereo
1988 Digital audiotapes
1990 High definition TV ditemukan, fotografi digital
1991 CD-ROM, CD-I
1993 Videophone, radio digital
1994 On-line services, PCS (Personal Communications Services)
1996 High definition TV broadcast, Internet berkembang pesat
1997 DVD players
1999 High speed Internet
2002 kompresi data MP3
2003 PC Tablet dengan video email, teks tulisan tangan.
2005 Proyeksi holografis 3 dimensi
2006 My Space, You Tube
2010 IPad
Kalian juga bisa melihat tayangan yang berisikan film
yang menunjukkan evolusi perkembangan teknologi
melalui tautan https://qrgo.page.link/5ALoC at
1876 Telepon, phonograf
1894 telegraf nirkabel
1895 Film bisu
1922 Radio broadcast
1927 Film bersuara
1930 pita rekam magnetis, cetak warna
Berikut kumpulan soal latihan dan
kunci jawaban Pretest PPG 2021/2022
PILIHLAH DENGAN JAWABAN YANG BENAR DENGAN MEMBERI TANDA
SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D!
1) Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, pemikiran masih
statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang
masih terbatas merupakan perkembangan anak pada tahap ...
A. Tahap sensorimotorik
B. Tahap praoperasional
C. Tahap operasional konkrit
D. Tahap operasional konkrit
2) Seorang anak dengan kemampuan menggunakan kata secara
efektif baik lisan (pendongeng, orator, penerjemah, dsb), maupun
tertulis/tulisan (sastrawan, penulis skenario drama/film, fonologi atau bunyi
bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis
bahasa) menurut Howard Gardner anak tersebut mempunyai kecerdasan ...
A. Kecerdasan Bahasa (linguistic)
B. Kecerdasan Logika Matematika (logic-mathematical)
C. Kecerdasan Ruang (spatial)
D. Kecerdasan Gerak Tubuh
3) Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang
pendidik dapat melakukan ...
A. pengayaan materi pelajaran
B. refleksi
C. latar belakang peserta didik
D. tes awal (pre-test)
3. D
4) Dalam mengidentifikasi kasus kesulitan belajar dapat
dilakukan dengan metode criterion referenced. Yang bukan merupakan tahap metode
criterion referenced adalah ...
A. Menetapkan angka nilai kualitatif minimal yang dapat
diterima, misalnya 5,0 atau 6,0.
B. Membandingkan prestasi dari setiap siswa dengan angka
nilai batas lulus tersebut.
Secara teoritis, mereka yang angka nilai prestasinya berada
di bawah lulus sudah dapat diduga sebagai siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
C. Menganalisis kemampuan peserta didik
D. Menghimpun siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar
serta mencari siswa yang mengalami gejala terparah ( yang nilainya jauh dibawah
siswa penderita kesulitan belajar lainnya )
5) Dalam kompetensi pedagogik guru mengusai teori belajar
dan prinsip prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam prinsip pembelajaran yang
mendidik guru harus ...
A. Melaksanakan Proses Pembelajaran sesuai jadwal
B. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu.
C. Menggunakan strategi pembelajaran
D. Hanya menggunakan teknik pembelajaran
6) Salah satu unsur strategi pembelajaran adalah
Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan
selera masyarakat yang memerlukannya. (Newman dan Logan (Abin Syamsuddin
Makmun, 2003)
Penerapan dari unsur strategi di atas dalam konteks
pembelajaran adalah ...
A. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan
pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
B. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan
pembelajaran yang dipandang paling efektif.
C. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau
prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
D. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran
keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan
7) Yang ditekankan di dalam strategi pembelajaran interaktif
adalah...
A. membangun inisiatif individu, kemandirian, dan
peningkatan diri
B. diskusi dan sharing diantara peserta didik
C. pembelajaran didominasi arahan dari guru
D. proses penyampaian materi secara verbal
8) Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan
menetapkan SKL berdasarkan kesiapan siswa, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang
terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Ada beberapa
faktor yang harus dikembangkan antara lain ……
A. Tantangan internal dan Eksternal
B. Responsibility
C. Reinforced
D. Enriched
9) Kurikulum 2013, proses pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik, Artinya yaitu
……..
A. kurikulum harus mengandung hal-hal barusehingga dapat
membantu siswa untuk , dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya
B. Menyeleksi nilai dan budaya, mana yang perlu
dipertahankan, dan mana yang harus dimiliki oleh siswa
C. Pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan
D. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran
10) Pengembangan kurikulum pemangku kepentingan ( sttka
dilakukan dengan melibatkan pemangku ( stakeholders ) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Pernyataan tersebut
diatas sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum :
A. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni
B. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
C. Menyeluruh dan berkesinambungan
D. Beragam dan terpadu
11) Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan berakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia,
sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan prinsip
pengembangan kurikulum ……….
A. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni
B. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
C. Menyeluruh dan berkesinambungan
D. Beragam dan terpadu
12) Upaya guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merefleksikan
pengalaman belajar yang telah dialami yang paling optimal
adalah dengan cara ……..
A. Guru memberikan tes atau pekerjaan rumah setiap akhir
pelajaran
B. Guru menggunakan pertanyaan terarah maupun pertanyaan
bersifat penelusuransaat pembelajaran berlangsung
C. Guru mewawancarai tiap siswa tentang capaian atau masalah
belajar yang dihadapi siswa dalam belajar
D. Guru menugaskan siswa untuk menuliskan kesulitan siswa
dalam belajar
13) Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar
optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut ……………
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari
pengarang yang berbeda
B. Memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang
lebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber baaan tambahan yang lebih
mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument tesnya yang
sesuai
D. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari
penerbit yang berbeda
14) Yang di maksud dengan penilaian adalah
A. Pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
B. Proses yang di lakukan untuk mengambil keputusan
berdasaarkan evaluasi.
C. Membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria.
D. Proses interaksi antara peserta didik dan pendidik
15) Bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap menggunakan pengetahuan yang di peroleh dalam pembelajaran
dalam melaksanakan tugas di sebut penilaian
A. Pre test
B. post test
C. Autentik
D. Non Autentik
16) Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui
observasi penilaian diri,
penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta
didik. Adapun instrumen yang di
gunakan dalam penilaian tersebut adalah :
A. Skala penilaian (rating scole)
B. rubrik
C. jurnal
D. Soal tes
17) Lingkup penilaian hasil belajar mencakup kompetensi
beberapa kompetensi yaitu;
A. kompetensi spiritual, kompetensi sikap.
B. kompetensi inti, kompetensi dasar
C. kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial,
kompetensi keterampilan, kompetensi pengetahuan.
D. kompetensi sikap sosial
18) Aspek yang di nilai dalam pembelajaran matetamatika
sebagai berikut kecuali ;
A. Pemahaman konsep
B. Menggunakan grafik
C. melakukan prosedur
D. pemecahan masalah dan sikap
19) Konsep menyodorkan berbagai situasi kepada siswa dan
mendorong siswa untuk menyelidiki, mencari jawabannya adalah konsep dan
strategi.....
A. Juscovery learning
B. Induktif learning
C. Inquiry learning
D. Cooperatif learning
20) Guru memebentuk kelompok kelompok belajar dan
memeberikan tugas kepada tiap kelompok . Setiap anggota dari suatu kelompok
memberikan tugas dan fungsi tertentu sehingga jika salah satu tidak menjalankan
tugasnya maka pekerjaan kelompok tersbut tidak dapat di selesaikan .
karakteristik dari strategi pembelajaran tersebu adalah ;
A. Tugas kelompok
B. Diskusi kelompok kecil
C. Pengajaran langsung (direct teaching)
D. belajar kooperatf (cooperatf learning)
21) Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
memiliki tiga fungsi utama yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran kecuali
A. Teknologi sebagai alat bantu bagi siswa dalam
pembelajaran
B. Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science)
C. Teknologi sebagai bahan dann alat bantu pembelajaran
(literacy)
D. Teknologi sebagai alat pengembangan produk
22) Bu Ani mengajak siswa kelas V ke ladang jagung milik
petani untuk mengamati tanaman jagung yang siap di panen muda. Selanjutnya ibu
Ani memeriksa laporan hasil observasi siswa. Dari hasil klasifikasi
kecenderungan gaya belajar siswa di peroleh peringkat hasil belajar peringkat
terbaik dari pembelajaran berupa observasi di luar kelas menunjukkan siswa
memeiliki kecenderungan gaya belajar berhasil baik melalui.....
A. Visual (pandangan mata)- Auditif (pendengaran)
B. Visual (pandangan mata ) – Kinestik (gerak )
C. Auditif (pendengaran )- Kinestetik (gerak)
D. Auditif Visual dan kinestetik
23) Upaya membimbing siswa untuk mengembang ketrampilan pengetahuan
terlihat dalam upaya guru:
A. memberi contoh penting toleransi
B. mendiskusikan bagaimana mengubah permasalahan
disekitar siswa
C. melatih bagaimana mempersiapkan kesehatan diri dan
lingkungan sekitar
D. melatih siswa membuat keputusan yang diambil berdasarkan
informasi
24) Upaya guru menggunakan hasil analisis untuk
menentukanketuntasan belajar antara lain
sebagai berikut ………
A. menentukan kreteria keberhasilan belajar
B. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian
belajarnya
C. mencari letak kelemahan secara umum dilihat dari kreteria
keberhasilan yang diharapkan
D. merencanakan pengajaran remidi
25) Kegemaran anak akan dongeng /cerita yang bersifat kritis
seperti kisah perjalanan riwayat para pahlawan dan sebagainya merupakan
ciri-ciri anak berusia……...
A. 3-5tahun
B. 6-8 tahun
C. 10-12 tahun
D. 15-18 tahun
26) Beberapa siswa memiliki kecenderungan belajar berupa
mengerjakan soal atau tugas dengan cepat tetapi hasilnya banyak kesalahan .Gaya
belajar para siswa tersebut adalah…….
A. implusive
B. reflektif
C. gaya berfikir terikat
D. gaya berfikir bebas
27) Hal yang mengandung makna Pancasila sebagai kaidah dasar
Negara bersifat…….
A. jujur dan adil
B. mengikat dan memaksa
C. sementara dan selamanya
D. sebenarnya dan sejujunya
28) Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur ,hal
tersebut merupakan prinsip penilaian yang ……
A. Adil
B. Obyektif
C. Valid
D. Sistematis
29) Jika roda pertama berputar 3 kali, dan roda kedua berputar
9 kali, berapakalikah roda kedua akan berputar jika roda pertama berputar 10
kali
A.30
B.21
C.27
D.18
30) Serangkaian kegiatan yang sistematik untuk dapat
menentukan manfaat atau kegunaan
suatu obyek atau program adalah ….
A. Pengukuran
B. Evaluaasi
C. Penilaian
D. Penilaian
31) Proses mendengarkan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh disebut…..
A. Membaca intensif
B. Membaca langsung
C. Membaca deduktif
D. Membaca sekilas
32) Etika Pancasila adalah …..
A. Ketuhanan, kemanusiaan dan keadilan
B. Keagamaan, social dan kerakyatan
C. Kebangsaan , kedaerahan dan kebudayaan
D. Ketuhanan, kerakyatan dan kebangsaan
33) Dalam kaitannya dengan upaya untuk memotivasi belajar
siswa dan agar proses pembelajaran berlangsung efektif, maka guru perlu mengacu
pada....
A. Metode pembelajaran
B. Pendekatan pembelajaran
C. Strategi pembelajaran
D. Gaya pembelajaran
34) Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah (1)
meningkatkan proses belajar mengajar, (2) menggunakan rancangan yang bersifat
siklus di mana setiap siklus memperhatikan perubahan langkah demi langkah, dan
(3) mencakup proses refleksi dan partisipatif, kecuali....
A. Meningkatkan proses belajar mengajar
B. Menggunakan rancangan yang bersifat siklus
C. Mencakup proses refleksi
D. Menggunakan metodelogi terbaru
35) Pada suatu hari dalam perjalanan menumpangi mobil
angkot. Dua penumpang yang masih muda belia tertawa, tetapi tidak terdengar
mereka melakukan interaksi. Karena penasaran, saya mencoba memperhatiakan apa
yang mereka lakukan. Ternyata mereka adalah siswa-siswa tuna rungu sedang asyik
berkomunikasi, akan tetapi komunikasi yang dilakukan tidak menggunakan bahasa.
Mereka menggunakan jari-jari tangan untuk berkomunikasi. Dengan demikian mereka
menggunkan bahasa isyarat. Dari ilustrasi di atas, bahasa termasuk
komunikasi.....
A. Verbal
B. Nonverbal
C. Inverbal
D. Sistimatik
36) Seorang bayi mulai berinteraksi dengan mengeluarkan
bunyi-bunyi yang tidak beraturan ketika diperlihatkan sebuah maianan dan diajak
bicara. Seorang ibu seringkali memberi kesempatan kepada bayi untuk ikut dalam
komunikasi sosial dengannya. Bayi mengangkat-angkat badannya seolah-olah
memberi tanda untuk minta digendong. Ketika itulah bayi pertama kali mengenal
sosialisasi dan merasakan bahwa dunia ini tempat orang saling berbagi rasa.
Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan
lingkungannya secara verbal disebut dengan....
A. Pemerolehan bahasa
B. Pemerolehan isyarat anak
C. Pemecahan bahasa anak
D. Karakteristik anak
37) Penggunaan huruf kapital di bawah ini yang benar
adalah....
A. “kapan bapak berangkat?” tanya dirman
B. Presiden jokowi berkunjung ke blora.
C. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
D. teluk bone sungguh indah dan mengagumkan.
38) Bahasa Indonesia Baku adalah bahasa Indonesia yang
mengikuti kaidah atau pola bahasa Indonesia yang sedang berlaku.
Penggunaan huruf miring pada kalimat di atas digunakan
untuk....
A. Menulis judul buku
B. Menjelaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
atau kelompok kata
C. Menuliskan kata nama-nama ilmiah
D. Menuliskan nama majalah
39) Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan
bahasa yang berbeda-beda, maka akan sulit berkomunikai kecuali ada satu bahasa
pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia. Hal ini
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi....
A. Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan
B. Sebagai alat pemersatu bangsa
C. Sebagai alat perhubungan
D. Sebagai lambang identitas nasional
40) Untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan segala hal
dalam konteks pendidikan digunakanlah Bahasa Indonesia. Hal tersebut merupakan
fungsi Bahasa Indonesia sebagai....
A. Alat perhubungan tingkat nasional
B. Alat pengembangan kebudayaan dan IPTEK nasional
C. Bahasa yang digunakan dalam peristiwa kenegaraan
D. Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
41) Model pembelajaran yang cocok dengan mata pelajaran
matematika adalah....
A. Model Inquiry Learning
B. Model Discovery Learning
C. Model Problem Based Learning
D. Model Project Based Learning
42) Teman-teman, pernah punya pengalaman seperti Fikri,
nggak? Sewaktu dia bermain di sungai bersama teman-temannya, dia mnginjak batu
sungai yang licin. Akibatnya dia terpeleset dan byuurrr... jatuh deh ke sungai.
Waah... asyik, ya, bermain di sungai. Eh, teman-teman tahu nggak, mengapa batu
di sungai halus dan licin sedangkan batu-batu di darat banyak yang kasar?
Begini penjelasannya, simak ya....
Dalam bacaan di atas menggunakan ragam bahasa....
A. Resmi
B. Baku
C. Tidak baku
D. Daerah
43) Peggunaan tanda baca yamg benar dibawah ini adalah
............
A. Kita sekarang memerlukan meja. kursi. dan lemari.
B. Kita, sekarang memerlukan meja, kursi, dan lemari !
C. Kita sekarang memerlukan meja, kursi dan lemari.
D. Kita sekarang memerlukan meja kursi dan lemari ?
44) Menyimak sebagai sebuah keterampilan berbahasa , Karena
.........
A. Menyimak sambil melakukan aktivitas lain tidak mampu
menanggapi secara tepat
B. Menyimak sambil melakukan aktifitas lain mampu
menanggapi secara tepat
C. Membaca sambil menyimak mampu menangkap pembicaraan
secara benar
D. Menyimak sambil menyanyi , ternyata dapat menanggapi
secara tepat
45) Dalam pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa
metode yang dapat digunakan kecuali ............
A. Metode Kupas rangkai suku kata
B. Metode kata lembaga
C. Metode SAS
D. Metode Cerita
46) Berikut diberikan studi kasus :
Mula – mula diberikan kalimat secara keseluruhan. Kalimat
itu diuraikan atas kata – kata yang mendukungnya. Dari kata – kata itu kita
ceraikan atas suku – suku katanya dan akhirnya atas huruf – hurufnya.Kemudian
huruf – huruf itu kita sintetiskan kembali menjadi suku kata, suku kata menjadi
kata dan kata menjadi kalimat. Berdasarkan studi kasus metode membaca permulaan
yang tepat digunakan adalah .........
A. Metode Alfabet
B. Metode Suku Kata
C. Metode SAS
D. Metode Cerita
47) Memilihberbagai metode menulis permulaan 1). Menulis
permulaan
2). Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata 3).
Merangkaikan suku kata menjadi kata
4). Menyusun kata menjadi kalimat
Tahapan diatas adalah teknik menulis permulaan dengan metode
............
A. Metode Eja
B. Metode Kata Lembaga
C. Metode SAS
D. Metode Global
48) Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi
Berikut adaah kegiatan menulis lanjutan di kelas
tinggi,kecuali....
A. Menulis tentang berbagai topik
B. Menulis pengumuman
C. Menulis pantun
D. Menulis memo
49) Kegiatan mementaskan lakon atau cerita biasanya guru dan
siswa mempersiapka naskah dan skenario,perilaku dan perlengkapan.kegiatan
tersbut mengekpesikan perasaan dan pikiran siswa dalam bentuk bahasa lisan.hal
tersebut termasuk hakekat berbicara jenis.....
A. Bercerita
B. Cerita berantai
C. Bermain peran
D. Dramatisasi
50) 1) Warna batunya merah menyala seperti api, bila terkena
sinar matahari akan menyilaukan mata.
2) Ayah memiliki batu akik yang sangat-sangat ia sukai.
3) Batu akik ini sungguh ajaib karena seakan menyala saat
lampu mati.
4) Tidak salah jika Ayah sangat suka dengan batu akiknya
ini.
Urutan kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf yang
padu adalah ...
A. 1 – 4 – 2 – 3
B. 1 – 3 – 2 – 4
C. 2 – 1 – 3 – 4
D. 2 – 3 – 4 – 1
51) Hakekat karya sastra apapun bentuknya tetap sama yakni
.....
A. Pengalaman kemanusiaan dalam segala wujud dan
dimensinya.
B. Pengalaman kemanusiaan dalam segala wujud dan waktunya.
C. Pengalaman kemanusiaan dalam segala hal.
D. Pengalaman kemanusiaan dalam segala aspek kehidupan.
52) Sastra Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
...
A. Puisi, prosa, sajak
B. Puisi, pantun, drama
C. Puisi, prosa, drama
D. Puisi, drama, sajak
53) Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang ( ... )
Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi diatas
yaitu ...
A. Batang usiaku sudah tinggi
B. Aku telah menjelang ajal
C. Aku lalai di hari pagi
D. Akhh, untuk apa ku sesalkan
54) Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di
tengah hutan sambil bergurau.
Mereka adalah burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu,
Burung Elang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung
Elang memamekan diri kepada Burung Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang
indah. Burung Beo memarkan suaranya yang indah. Burung Murai Batu memamerkan
kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan kegagahannya.
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa
dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga tidak merdu. Badannya pun tidak
gagah. Lalu, burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu dengan ibunya. Ia
menceritakan kesedihannya. Ibu burung Gereja menghibur anaknya.
Suatu hari, burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin
sekali menemui teman- temannya. Tetapi tidak satupun temannya yang terlihat. Ia
lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak Tani, Burung Gereja melihat Burung
Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang dalam perangkap Pak
Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke
kota. Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan
Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya.
Amanat yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah ...
A. Kita tidak boleh menyombongkan kelebihan yang kita
miliki.
B. Kita tidak boleh memamerkan kekurangan kita.
C. Kesabaran dan ketabahan hati akan mendatangkan kebaikan.
D. Kita harus membanggakan diri sendiri supaya percaya diri.
55) Perhatikan cuplikan dialog berikut !
Bu guru : “ Ibu mint kalian berdua jujur ! Kenapa isi tugas
kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya sekalipun “
Aline : “ Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu.”
Chelsea : “ Saya juga mengerjakan karya tulus saya sendiri.”
Bu guru : ” Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi
dari jawaban ulangan
kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? Bisa
menjelaskan ke ibu?
( lama Aline dan Chelsea terdiam )
Bu guru : “ Baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, ibu
anggap kalian tidak
mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan
tadi.”
Karakter Bu Guru dalam drama di atas adalah ...
A. Galak
B. Tegas
C. Pemaaf
D. Bijaksana
56) Berapakah FPB dan KPK dari 126 dan 198 ...
A. 9 dan 1386
B. 18 dan 1386
C. 18 dan 1368
D. 9 dan 1368
57) Diketahui fungsi f : dan fungsi f ditentukan dengan
rumus f (x) = x2 + 1, jika f (a) = 10, hitunglah nilai a yang mungkin.
A. a = 3 atau a = -3
B. a = -3 atau a = 3
C. a = -3 atau a = -3
D. a = 3 atau a = 3
58) Nilai x yang memenuhi sistem persamaan 1 + 1 = 10 dan 5
- 2 = 26 adalah ...
A. - 23
B. - 16
C. 17
D. 12
59) Harga 2 koper dan 5 tas adalah Rp 600.000,00, sedangkan
harga 3 koper dan 2 tas adalah Rp 570.000,00. Harga sebuah koper dan tas adalah
...
A. Rp 240.000,00
B. Rp 270.000,00
C. Rp 330.000,00
D. Rp 390.000,00
60) Jumlah dua buah bilangan sama dengan 20. Jika hasil kali
kedua bilangan itu sama dengan 75, maka bilangan-bilangan tersebut adalah ...
A. 4 dan 16
B. 5 dan 15
C. 6 dan 14
D. 8 dan 12
61) Nugraha membeli 3kg jeruk dan 2kg jambu dan ia harus
membayar Rp. 16.000 sedangkan Dewi membeli 6kg mangga dan 1kg jambu dengan
harga Rp. 26.000. Berapakah harga 10kg jeruk dan 5kg?
A. Rp. 30.000
B. Rp. 32.000
C. Rp. 40.000
D. Rp. 50.000
62) ae bd c
JIka besar sudut a adalah 70 derajat maka besar sudut e
adalah … derajat
A.90
B.100
C.110
D.120
63) Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut !
1) mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang
2) mempunyai diagonal yang saling tegak lurus
3) mempunyai sudut siku-siku
4) mempunyai 2 pasang sisi sejajar
5) mempunyai sepasang sudut sama besar
Dari sifat-sifat di atas yang merupakan sifat laying-layang
adalah ….
A.1), 2), 3)
B.1), 3), 4)
C.1), 3), 5)
D.1), 2), 5)
64) Hasil pencerminan terhadap garis x dari bangun di bawah
ini adalah ….
X A.
B.
C.
D.
65) Novi mengendarai mobil dari Kota Semarang menuju Blora
dengan kecepatan 40 km/jam, sedangkan Ima mengendarai mobil dari Blora menuju
Semarang dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jarak Kota Semarang dengan Blora
adalah 125 km dan mereka
berangkat pada pukul 07.00 maka pada pukul berapa mereka
akan berpapasan?
A.08.00
B.08.15
C.08.25
D.08.30
66) Data nilai siswa kelas VI berturut turut adalah 8, 7, 6,
5, 6, 7, 8, 9, 10, 7. Dari data
tersebut berapakah mediannya?
A.8
B.7,5
C.7
D.6,5
67) Bus Trans Jakarta berisi penumpang berangkat dari
terminal ke pasar, di halte pertama turun 4 orang, di halte kedua naik 2 orang
sampai di pasar ternyata ada 15 orang. Berapa
banyak penumpang yang naik pada terminal?
A.17
B.15
C.13
D.11
68) Suatu lapangan berbentuk persegi panjang dengan luas 120
m2. Panjang lapangan tersebut adalag 12 m. Berapakah kelilingnya?
A. 22 m
B. 24 m
C. 42 m
D. 44 m
69) Suku ke-4 dan suku ke-9 suatu barisan aritmatika
berturut-turut adalah 110 dan 150. Suku
ke 30 barisan tersebut adalah ….
A.308
B.318
C.326
D.344
70) 4 3
x
= ⋯.
2
A. 2 3
B. 3
C. 2 3
D. 4
3
71) Menerapkan pengetahuan, konseptual, prosedural,
danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri Geometri Dari barisan geometri
diketahui bahwa U3 = 4 dan U9 = 256, maka tentukan U12!
A. 2048 C. 2047
B. 2049 D. 2046
72) Menerapkan pengetahuankonseptual, prosedural,
danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri pengukuran
Sebuah bak mandi diisi air mulai pukul 07.20 sampai dengan
pukul 07.50 dengan debit air 10 liter/menit. Berapa liter volume air dalam bak
mandi tersebut?
A. 3000 liter
B. 300 liter
C. 30 liter
D. 30000 liter
73) Menggunakan pengetahuankonseptual, prosedural,
danketerkaitankeduanya dalam konteksmateri Statistika Nilai rata-rata ulangan
matematika dari 7 siswa adalah 6,50. Ketika nilai satu orang siswa ditambahkan,
maka rata-ratanya menjadi 6,70. Nilai siswa yang ditambahkan adalah ….
A. 9,10
B. b. 8,10
C. 7,10
D. 6,10
74) Menggunakan pengetahuankonseptual, prosedural,
danketerkaitankeduanya dalam konteks materi Logika/Penalaran Matematika
Dari pernyataanberikutini, manakah yang
merupakaningkarandaripernyataanJakarta Ibukota RI.
A. Jakarta bukanibukota RI
B. Jakarta adalahibukota RI
C. Benarbahwa Jakarta Ibukota Jakarta
D. Benarbahwa Jakarta bukanIbukotadari RI
75) Menentukan alat peragadalam pembelajarannbilangan
Bu Ani ingin mengajarkan kepada anak – anak kelas 1 tentang
nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan), Media yang
tepat digunakan Bu Ani dalam Pembelajaran tersebut adalah…
A. Kartu bilangan
B. Blok dienes
C. Loncat katak
D. Papan berpaku
76) Mengklasifikasikan alatperaga dalam pembelajaranGeometri
dan pengukuran Pak Arief ingin mengajarkan cara mengukur luas halaman sekolah
dengan satuan meter.Alat peraga yang sebaiknya digunakan supaya pembelajaran
menarik adalah…
A. Pita garis bilangan, mistar, tangga garis
B. Blok dienes, mistar, pita garis bilangan
C. Mistar, uang logam, blok dienes
D. Tangga garis, blok dienes, tangga garis
77) Menentukan alat ukur dalam pembelajaranbgeometri dan
pengukuran Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama
dengan setengah skala terkecil dari alat ukur yang digunakan.Jika kita
menggunakan mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah sama dengan….
A. 0,05 cm C. 0,1 cm
B. 0,01 cm D. 1 cm
78) Memecahkan PembelajaranIPS SD (diberikan kasus dalam
pembelajaran, peserta dapat menyimpulkan pembelajaran dalam kasus tersebut
Bu,fitri adalah guru SD Negeri 2 Sukamakmur ,mengajar di
kelas Beliau memberikan pelajaran
IPS,dengan materi “ Menceritakan Pengalaman Diri. Sebelum
memulai pelajaran, anak – anak berbaris di depan kelas,kemudian diperiksa
kebersihannya, terutama kuku tangan dan telinga.Sambil diperiksa anak masuk
kedalam kelas satu persatu. Anak - anak diajak berdoa dan kemudian mengucapkan
salam.
Sebelum memberikan materi, memberi motivasi kepada anak,
saya bertanya “siapa tadi yangtidak mandi” anak – anak terdiam. Mari kita
nyanyikan lagu bangun tidur ku terus
mandi,tidak lupa menggosok gigi, habis mandi kutolong ibu,
membersihkan tempat tidurku. Kesimpulan dari pembelajaran IPS yang dilakukan bu
Fitri adalah
A. Guru kurang memotivasi anak dalam pembelajaran
B. Guru mengajak siswa bernyanyi untuk memotivasi anak
C. Anak – anak hanya diam saja saat diberi pertanyaan
dalam pembelajaran karena guru kurang memotivasi anak
D. Guru memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran
79) Menegaskan Fokus utamakajian pembelajaran IPS diSD
(diberikan kasus contoh Hari selasa, saat pelajaran IPS pak Sunarto akan
memberikan materi pada anak- anak tentang silsilah keluarga. Waktu pelajaran
adalah 2 x 35 menit. Setelah mengutarakan tujuan yang akan dibahas hari ini,
pak Sunarto mengajukan pertanyaan pada para siswa untuk mengawali pelajaran.
“ Anak- anak tentunya kalian
mempunyai keluaga di rumahkan,,?” “ iya pak, punya.” Jawab semua siswa srentak.
“ Coba kalian sebutkan siapa saja
yang dirumah kalian yang masuk dalam anggota
keluarga !”
“ Ada ayah, ibu, adik, kakak, kakek,
nenek” Jawab para siswa bersahut- sahutan.
Kemudian pak Sunarto menempelkan bagan dan foto silsilah
keluarga. Anak- anak mengamati sambil menyimak penjelasam dari pak sunarto.
Sesekali pak sunarto melemparkan pertanyaan kepada siswa dan pertanyaan dijawab
dengan benar. Pak Sunarto mengakhiri penjelasan dengan memberikan pertanyaan
pada siswa “ apakah kalian sudah mengerti semua tentang silsilah keluarga yang
sudah bapak jelaskan,,?” Tanya pak Sunarto.
“ Sudah pak”, jawab anak- anak
serentak.
“ kalau masih ada yang kurang jelas
atau bingung, anak- anak boleh bertanya ” “ tiadak ada pak”, jawab anak- anak
lagi secara serentak.
Pak sunarto memberikan tugas kepada siswa agar dikerjakan
sendiri- sendiri. Pak sunarto
yakin, pasti nialai anak- anak memuaskan karena anak- anak
berhasil menjawab pertanyaan yang tadi di lemparkan. Tugas yang diberikan juga
sama dengan tugas yang di jelaskan pak sunarto, hanya saja diganti nama- nama
pada bagan silsilah keluarrga.
Setelah semuanya selesai, pekerjaaan di kumpulkan dan
setelah di koreksi ternyata hasilnya mengecewakan, hampir 60% siswa mendapatkan
nilai hasil evaluasinya di bawah rata- rata.
Apa kelemahan pembelajaran yang dilakukan pak sunarto,
kecuali…..
A. Pemakaina metode pembelajaran terkesan masih bersifat
Konvesional (ceramah dan penugasan
B. Alat peraga kurang lengkap sehingga membingngungkan siswa
C. Penyampaian materi kurang jelas
D. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran
80) Membedakan pengertian IPSdan Ilmu social
Apa perbedaan antara Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dilihat dari tujuannya (purposes) ?
A. Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai
focus tujuanya, sedangkan pada Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman
BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).
B. Ilmu Pengetahuan Sosial menetapkan kebenaran Ilmiah
sebagai focus tujuanya, sedangkan pada Ilmu-Ilmu sosial mengarah pada penanaman
BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).
C. Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan
kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang Ilmu masing-masing,
sedangkan pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner
D. Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan
tinggi/universitas, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di tingkat
sekolah.
81) Mengurutkan ruang lingkup pembelajaran IPS SD
Ruang lingkup pembelajaran IPS SD yaitu. . .
A. Masyarakat, Norma, Budaya, Waktu
B. Manusia, Waktu, SistemSosialdanBudaya,
PerilakuEkonomidanKesejahteraan
C. Manusia, Kerja, Nilai dan Norma, Peningkatan
Kesejahteraan
D. Masyarakat, Kerja, Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan,
Waktu
82) Mengklasifikasikan tujuan IPS dalam pembelajaran di SD
Apa tujuan IPS dalam pembelajaran di SD?
A. Menolongsiswauntukmengembangkanbakatnya
B. Membantu siswa dalam menentukan cita-cita yang ingin
diraihnya di masa mendatang
C. Menyediakankesempatankepadasiswauntukberekspresi
lingkungan masyarakat
D.
MemberikankepadaSiswapengetahuantentangpengalamanmanusiadalamkehidupanber
masyarakatpadamasalalu, sekarangdanmasaakandatang
83) Menganalisis nilai kegunaan mempelajari sejarah bagi
siswa
Bagi siswa mempelajari sejarah memiliki beberapa manfaat.
Berikut yang bukan merupakan manfaat mempelajari sejarah bagi siswa yaitu. . .
A. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
waktu dan tempat yang merupakan proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan
B. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap landasan
sikap yang akan ditempuhnya
C. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta
sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi
keilmuan
D. Menumbuhkan apresisasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa
lampau
84) Mengurutkan perkembangaran sejarah di Indonesia
Bagaimana keadaan Indonesia setelah adanya perjanjian KMB?
A. Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi
B. Ibukota negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta
C. Indonesia menjadi negara serikat (RIS)
D. Irian Barat berintegrasi dengan Indonesia
85) Menjelaskan hubungan pembelajaran sejarah dengan
antropologi. (diberikan soal kasus)
Antropologi sebagai salah satu dari ilmu sosial memiliki
kaitan dan sumbangan kepada ilmu sejarah begitu juga sebaliknya. Dalam
penulisan sejarah, sejarawan tidak jarang menggunakan teori dan konsep
antropologi. Berikut konsep antropologi yang sering digunakan sejarawan, kecuali.
. .
A. enkulturasi
B. primitif
C. folklore
D. prasasti
86) Menemukan makna Bhineka Tunggal Ikka dalam kehidupan
sehari-hari
Eko adalah siswa kelas V SD Bumi Pertiwi. Pada suatu hari
Pak Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Eko mendapat kelompok dengan
Togar, Lusi, Intan dan Rully. Bagaiman sebaiknya sikap Eko?
A. Eko bersedia satu kelompok dengan Togar karena Togar
orang Batak sedangkan di orang Jawa
B. Eko tidak bersedia satu kelompok dengan Rully karena
Rully bukan teman dekatnya
C. Eko bersedia berkelompok dengan mereka karena mereka
semua pandai
D. Eko bersedia berkelompok dengan siapun karena semua
adalah teman
87) Menggali pengalaman butir-butir Pancasila
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, merupakan pengalaman Pancasila
sila ke- . . .
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Lima
88) Mengemukakan suku bangsa yang ada di
Indonesia.(diberikan kasus salah satu suku bangsa di Indonesia)
Bangsa Indonesia memiliki ratusan suku bangsa beserta adat
dan budayanya. Masing- masing suku mempunyai keunikan tersendiri yang merupakan
kekayaan budaya nasional. Berikutciri-cirisalahsatusuku yang ada di pulauJawa :
- Tidakdiperkenankanmenggunakankendaraanuntuksaranatransportasi
- Tidakdiperkenankanmenggunakan alas kaki
- Laranganmenggunakanalatelektronik
- Pinturumahharusmenghadaputara/selatan Sukutersebutadalah.
. .
A. Suku Asmat
B. Suku Bugis
C. Buku Badui
D. Suku Dayak
89) Membuktikan potensi sumber daya alam di Indonesia.
(diberikan soal kasus) Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang
melimpah, salah satunya yaitu timah. Daerah yang menghasilkan lebih dari 20%
produksi timah putih dunia adalah . . .
A. Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep
B. Kepulauan Natuna
C. Pulau Bali, Lombok, Nusa Penida
D. Pulau Kalimantan
90) Merencanakan penggunaan ICT dalam pembelajaran IPS SD
Pada pemebelajaran IPS kelas V dengan materi Perjuangan
Bangas Indonesia Melawan Penjajah, Pak Ridwan ingin menyajikan pemebelajaran
yang menyenangkan dan mudah diingat serta dimengerti oleh anak didiknya. Media
apa yang harus digunakan pak Ridwan?
A. Video
B. Slide
C. Corel draw
D. Radio
91) Mempelajari sejarah setiap masyarakat menjadi lebih
baik. Pernyataan tersebut adalah manfaat mempelajari sejarah dalam hal ...
A. Sejarah dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan
B. Sejarah dapat digunakan sebagai pedoman bagi suatu
bangsa
C. Sejarah dapat dijadikan sebagai profesi
D. Sejarah dapat mengetahui kejadian masa lampau
92) Apakah persamaan hubungan antara sejarah dengan
antropologi..
A. Menempatkan manusia sebagai subyek dan obyek dalam
kajiannya
B. Keduanya menunjukkan proses yang mencakup keterlibatan
para pelaku
C. Terlibat dalam faktor-faktor eksternal yang bersifat
sosiologis
D. Berorientasi terhadap pandangan hidup para pelakunya
93) Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa, ras, agama, dan kepercayaan. Yang semuanya diikat dalam
satu pedoman Bhinneka Tunggal Ikan dengan lambang negara Garuda Pancasila.
Kedua hal tersebut diatur dalam Undang- Undang Negara nomor..
A. UU no 15 tahun 2006
B. UU no 17 tahun 2006
C. UU no 24 tahun 2009
D. UU no 38 tahun 2009
94) Kekayaan sumber daya alam Indonesia telah dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa
potensi yang belum dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan.
Sesuai perkembangan jaman langkah yang tepat bagi kita untuk
mengolah potensi sumber daya yang ada yaitu...
A. Mengolah sumber daya yang ada dengan mendatangkan tenaga
kerja asing
B. Mengekspor sumber daya yang masih berupa bahan mentah
C. Mengirim tenaga kerja Indonesia ke luar negeri untuk
mendapatkan pembelajaran dan pelatihan
D. Mengelola sumber daya yang ada dengan teknologi canggih
95) Lingkungan di sekitar kita terbagi atas 2 macam yaitu
lingkungan alam dan lingkungan buatan. Dimana keduanya memiliki manfaat dan
tujuan yang sama yaitu...
A. Untuk memenuhi kebutuhan manusia
B. Melestarikan lingkungan masyarakat
C. Sebagai sumber pengetahuan dan teknologi
D. Sebagai sumber kekayaan alam
96) Dibawah ini yang bukan termasuk gejala alam biotik
yaitu...
A. Metamorfosis
B. Fotosintesis
C. Penyerbukan
D. Erosi
97) Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi
pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik setelah kelahiran atau
penetasan. Dibawah ini adalah contoh serangga yang tidak mengalami metamorfosis
yaitu...
A. Belalang
B. Nyamuk
C. Lalat
D. Semut
98) Katak mengalami metamorfosis sempurna. Dalam
perkembangannya pada fase berudu, bernapas menggunakan...
A. Trakhea
B. Paru-paru
C. Insang
D. Kulit
99) Untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya
adalah dengan melakukan reboisasi atau penghijauan dengan tujuan...
A. Memperindah susunan kota
B. Menjaga tanah dan mencegah erosi
C. Memperoleh kayu yang berlimpah
D. Meningkatkan pendapatan
100) Limbah atau sampah terpisah menjadi sampah basah dan
sampah kering. Hal yang paling tepat untuk mengatasi limbah sampah kering
adalah...
A. Dibakar habis
B. Di daur ulang
C. Dikubur didalam tanah
D. Dibiarkan ditempat terbuka
A. Ringkasan
materi
1.
Pengembangan pendidikan
karakter dan potensi peserta didik (BAB I)
Salah
satu aspek pedagogik yang harus dikuasai oleh guru adalah memahami
karakteristik siswa, agar supaya tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan,dan
metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan karakteristik
siswanya. Perbedaan karakteristik anak salah satunya dipengaruhi oleh psikologi
perkembangan.
a. Metode
dalam psikologi perkembangan
Ada
dua metode yang sering dipakai dalam menenliti perkembangan manusia, yaitu longitudinal dan cross sectional. Metode longitudinalmengamati
dan mengkaji perkembangan satu atau banyak orang yang sama usia dalam waktu
yang lama. Kelebihannya adalah kesimpulan yang dihasilkan lebih menyakinkan,
tetapi kelemahannya memerlukan waktu yang sangat lama. Sedangkan metode cross sectional mengamati dan mengkaji
banyak anak dengan berbagai usia dalam waktu yang sama. Kelebihannya adalah
tidak memerlukan waktu lama hasil segera diketahui, tetapi kelemahannya adalah
diperlukan kehati-harian dalam menarik kesimpulan karena karakteristik anak
berbeda-beda.
b. Pendekatan
dalam psikologi perkembangan
Kajian
perkembangan manusia dapat menggunakan pendekatan menyeluruh/global(contoh
teori dari Rousseau, Stanly Hall , Havigurst) atau pendekatan khusus/spesifik
(contoh teori dari Piaget, Kohlberg, Erickson). Pendekatan menyeluruh
menganalisis seluruh segi perkembangan, tetapi untuk mempermudah penelitian
pembahasan dilakukan per aspek perkembangan.
c. Teori-teori
perkembangan
Berikut
ini beberapa teori perkembangan yang menjadi acuan dalam bidang pendidikan :
1) A.
Jean Jacques Rousseau
Menurut
rousseau, perkembangan anak terbagi menjadi empat tahap, yaitu :
Ø Masa
bayi/infancy (0 – 2 tahun), cirinya
masa perkembangan fisik.
Ø Masa
anak/childhood (2 – 12 tahun),
cirinya masa perkembangan sebagai manusia primitive.
Ø Masa
remaja/pubescence(12 – 15 tahun),
cirinya masa bertualang.
Ø Masa
remaja/adolescence(15 – 25 tahun),
cirinya masa hidup sebagai manusia beradab.
2) Stanly
Hall
Menurut
Stanly Hall, perkembangan anak terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
Ø Masa
kanak-kanak/infancy(0 – 4 tahun),
cirinya perkembangan anak disamakan dengan binatang, yaitu melata/berjalan.
Ø Masa
anak/childhood(4 – 8 tahun), cirinya
masa pemburu.
Ø Masa
puber/youth(8 – 12 tahun), cirinya
masa belum beradab.
Ø Masa
remaja/adolescence(12 – dewasa),
cirinya manusia beradab.
3) Robert
J. Havigurst
Menurut
Havigurst, perkembangan anak terbagi menjadi lima tahap, yaitu:
Ø Masa
bayi/infancy (0 – ½ tahun)
Ø Masa
anak awal/early childhood(2/3 – 5/7
tahun)
Ø Masa
anak/latechildhood(5/7 tahun –
pubesen)
Ø Masa
adolesense awal/early adolescence(pubesen
– pubertas)
Ø Masa
adolesense/lateadolescence(pubertas –
dewasa)
4) Jean
Piaget
Piaget
lebih memfokuskan kajiannya dalam aspek perkembangan kognitif. Menurut piaget
ada empat tahap perkembangan kognitif anak, yaitu:
Ø Tahap
sensorimotorik (0 – 2 tahun)
Ø Tahap
praoperasional (2 – 4 tahun)
Ø Tahap
operasional konkrit (7 – 11 tahun)
Ø Tahap
operasional formal (11 – 15 tahun)
5) Lawrance
Kohlberg
Kohlberg
lebih memfokuskan kajiannya dalam aspek perkembangan moral kognitif. Menurut
Kohlberg perkembangan moral kognitif anak terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
Ø Preconventional moral
reasoning
-
Obidience
and paunisment orientation, anak berorientasi pada
kepatuhan dan takut hukuman.
-
Naively
egoistic orientation, anak berorientasi pada
intrumen relative.
Ø Conventional moral
reasoning
-
Good
boy orientation, anak berorientasi pada perbuatan
yang baik.
-
Authority
and social order maintenance orientation,
anak berorientasi pada aturan dan hukum.
Ø Post conventional moral
reasoning
-
Contranctual
legalistic orientation, orientasi anak pada
legalitas kontrak sosial.
-
Conscience
or principle orientation, orientasi anak pada
prinsip-prinsip etika yang bersifat universal.
6) Erick
Homburger Erickson
Erickson
memusatkan kajiannya pada perkembangan psikososial anak. Menurut Erickson ada
delapan tahap perkembangan psikososial anak, yang biasa disebut siklus
kehidupan (life cycle), yaitu:
Ø Basic trust vs mistrust
(0 – 1 tahun), kemampuan Generativity vs
stagnation (20 – 50 tahun), kemampuan membuat, memelihara.
Ø menerima
dan memberi.
Ø Autonomy vs shame doubt
(2 – 3 tahun), kemampuan menahan atau membiarkan.
Ø Initiative vs guilt
(3 – 6 tahun), kemampuan menjadikan seperti permainan.
Ø Industry vs inferiority
(7 – 12 tahun), kemampuan membuat/merangkai sesuatu.
Ø Identity vs role
confusion (12 – 18 tahun), kemampuan menjadi diri
sendiri, berbagi konsep diri.
Ø Intimacy vs isolation
(20an), kemampuan melepas dan mencari jati diri.
Ø Ego integrity vs (
>50 tahun), kemampuan introspeksi, mereview perjalan hidupdespair
2.
Teori belajar (BAB II)
Guru sebaiknya
menguasai tentang teori-teori belajar, agar dapat mengarahkan
peserta didik berpartisipasi secara
intelektual dalam belajar, sehingga belajar menjadi bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai dengan
isi lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi
Terdapat dua aliran teori belajar, yakni aliran teori belajar tingkah
laku (behavioristik)
dan teori belajar kognitif.
1.Teori
belajar behavioristik
Teori belajar
tingkah laku dinyatakan oleh Orton
(1987: 38) sebagai
suatu keyakinan bahwa
pembelajaran terjadi melalui hubungan stimulus (rangsangan)
dan respon (response). empat teori
belajar tingkah laku yaitu
teori belajar dari Thorndike, Skinner,
Pavlov, dan Bandura.
2.Teori belajar
Vygotsky
Menurut pandangan konstruktivisme tentang belajar,
individu akan menggunakan pengetahuan siap dan pengalaman
pribadi yang telah dimilikinya untuk
membantu memahami masalah
atau materi baru. King (1994)
Lev
Semenovich Vygotsky merupakan tokoh penting
dalam konstruktivisme sosial.
Vygotsky menyatakan bahwa siswa
dalam mengonstruksi suatu
konsep perlu memperhatikan
lingkungan sosial. Ada dua konsep
penting dalam teori
Vygotsky, yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding.
Zone of Proximal
Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual (yang
didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri) dan tingkat perkembangan
potensial (yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di
bawah bimbingan orang
dewasa atau melalui
kerjasama dengan teman sejawat
yang lebih mampu). Yang dimaksud
dengan orang dewasa adalah orang lain yang memiliki
pengetahuan lebih.
Scaffolding merupakan
pemberian sejumlah bantuan kepada siswa
selama tahap- tahap awal
pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan
memberikan kesempatan untuk mengambil
alih tanggung jawab yang semakin
besar setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat
berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan,
memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.
Gambar
2.Tiga Tahap Pengkonstruksian Pengetahuan
3.Teori Belajar Van Hiele
Dalam
pembelajaran geometri terdapat teori
belajar yang dikemukakan
oleh van Hiele (1954) yang
menguraikan tahap-tahap
perkembangan mental anak dalam geometri. van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang mengadakan penelitiandalam
pembelajaran geometri. Penelitian yang dilakukan van Hiele melahirkan beberapa
kesimpulan mengenai
tahap-tahap perkembangan kognitif
anak dalam memahami geometri. van Hielemenyatakan bahwa terdapat 5
tahap pemahaman geometri yaitu: pengenalan, analisis, pengurutan,
deduksi, dan akurasi.
MenuruRt van Hiele, semua anak mempelajari geometri dengan melalui tahaptahap tersebut, dengan urutan yang sama, dan tidak
dimungkinkan adanya tingkat yang diloncati. Akan tetapi, kapan seseorang siswa mulai
memasuki suatu tingkat yang baru
tidak selalu sama
antara siswa yang satu
dengan siswa yang
lain. Proses perkembangan dari tahap
yang satu ke tahap berikutnya
terutama tidak ditentukan oleh umur
atau kematangan biologis,
tetapi lebih bergantung pada pengajaran
dari guru dan proses belajar
yang dilalui siswa. Menurut van
Hiele seorang anak yang berada pada
tingkat yang lebih rendah tidak
mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat
yang lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan untuk
memahaminya, anak itu baru
bisa memahami melalui
hafalan saja bukan
melalui pengertian. Adapun
fase-fase pembelajaran yang menunjukkan
tujuan belajar siswa dan peran guru dalam
pembelajaran dalam mencapai
tujuan itu. Fase-fase
pembelajaran tersebut adalah:
1) fase informasi, 2)
fase orientasi, 3) fase
eksplisitasi, 4) fase orientasi
bebas, dan 5) fase integrasi.
4.Teori Belajar
Ausubel
David Ausubel
adalah seorang ahli
psikologi pendidikan. Ausubel
memberi penekanan pada proses
belajar yang bermakna.
Teori belajar Ausubel
terkenal dengan belajar bermakna dan
pentingnya pengulangan sebelum
belajar dimulai. Menurut Ausubel
belajar dapat dikalifikasikan ke
dalam dua dimensi.
Dimensi pertama berhubungan dengan
cara informasi atau materi
pelajaran yang disajikan pada
siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua
menyangkut cara bagimana
siswa dapat mengaitkan informasi itu pada
struktur kognitif yang telah ada, yang alam struktur kognitifnya,
dalam hal ini terjadi belajar
hafalan. Menurut Ausubel &
Robinson (dalam Dahar: 1989)
kaitan antar kedua dimensi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.
Bentuk-bentuk belajar (menurut Ausubel & Robinson, 1969)
Menurut Ausubel
(dalam Dahar, 1988:116)
prasyarat-prasyarat belajar bermakna ada dua
sebagai berikut. (1) Materi
yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial; kebermaknaan materi
tergantung dua faktor,
yakni materi harus memiliki kebermaknaan logis dan
gagasan-gagasan yang relevan harus
terdapat dalam struktur kognitif
siswa. (2) Siswa yang akan belajar
harus bertujuan untuk
melaksanakan belajar bermakna.
Dengan demikian mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna.
Prinsip-prinsip dalam teori belajar
Ausubel
Menurut Ausubel faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang
sudah diketahui siswa.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a.Pengaturan Awal
(advance organizer).
b.Diferensiasi Progresif.
c.Penyesuaian Integratif
(Rekonsiliasi Integratif)
Penerapan Teori Ausubel dalam Pembelajaran
Untuk menerapkan teori Ausubel
dalam pembelajaran, Dadang Sulaiman
(1988) menyarankan agar menggunakan dua fase, yakni fase perencanaan dan
fase pelaksanaan. Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan pembelajaran, mendiagnosis latar
belakang pengetahuan siswa, membuat struktur materi
dan memformulasikan pengaturan
awal. Sedangkan fase pelaksanaan
dalam pembelajaran terdiri dari pengaturan awal, diferensiasi progresif, dan
rekonsiliasi integratif.
5.Teori Belajar
Bruner
Jerome Bruner
adalah seorang ahli
psikologi perkembangan dari
Universitas Haevard, Amerika Serikat, yang telah mempelopori aliran psikologi belajar kognitif yang memberikan
dorrongan agar pendidikan
memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berpikir.
Belajar sebagai Proses Kognitif
Menurut Bruner
dalam belajar melibatkan tiga
proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga
proses tersebut adalah (1)
memperoleh informasi baru, (2) transformasi informasi, dan (3) menguji
relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.
Bruner menyebut
pandangannya tentang belajar atau pertumbuhan kognitif sebagai
konseptualisme instrumental . Pandangan
ini berpusat pada dua prinsip, yaitu: (1) pengetahuan seseorang tentang alam
didasarkan pada model-model tentang kenyataan
yang dibangunnya dan (2) model-model semacam
itu mulamula diadopsi dari
kebudayaan seseorang, kemudian model-model itu diadaptasi pada kegunaan bagi orang yang
bersangkutan.
Bruner
(1966) mengemukakan bahwa terdapat tiga
sistem keterampilan untuk
menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna. Ketiga sistem keterampilan itu
adalah yang disebut tiga cara
penyajian (modes of presents), yaitu:
a.
Cara penyajian enaktif
Anak belajar sesuatu pengetahuan
secara aktif, dengan menggunakan benda- benda konkret atau situasi
nyata. Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata. Cara ini terdiri atas
penyajian kejadian-kejadian yang lampau
melalui respon-respon motorik. Dalam
cara penyajian ini anak secara langsung
terlihat.
b.
Cara penyajian ikonik
Cara penyajian ikonik didasarkan pada pikiran
internal dimana pengetahuan
disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik, yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang
merupakan gambaran dari objekobjek yang
dimanipulasinya. Anak tidak langsung
memanipulasi objek seperti yang
dilakukan siswa dalam
tahap enaktif. Bahasa menjadi
lebih penting sebagai suatu media berpikir.
c.
Cara penyajian simbolik
Cara
penyajian simbolik didasarkan pada
sistem berpikir abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel.
Dalam tahap ini
anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objekobjek pada tahap
sebelumnya. Siswa pada tahap
ini sudah mampu
menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek lain.
6. Menerapkan
Metode Penemuan dalam Pembelajaran
Salah satu dari
model-model instruksional kognitif yang paling berpengaruh adalah model
belajar penemuan Jerome Bruner (1966).
Selanjutnya Bruner memberikan arahan bagaimana peran guru
dalam menerapkan belajar penemuan pada
siswa, sebagai berikut.
a.
Merencanakan materi
pelajaran yang diperlukan
sebagai dasar bagi
para siswa untuk memecahkan masalah. Guru hendaknya
menggunakan sesuatu yang sudah
dikenal oleh siswa, kemudian guru
mengemukakan sesuatu yang berlawanan, sehingga
terjadi konflik dengan pengalaman
siswa. Akibatnya timbullah masalah, yang akan merangsang siswa untuk menyelidiki masalah itu, menyusun
hipotesis-hipotesis, dan mencoba
menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang mendasari masalah
tersebut.
b.
Urutan pengajaran hendaknya menggunakan cara penyajian
enaktif, ikonik, kemudian simbolik karena perkembangan intelektual siswa diasumsikan
mengikuti urutan enaktif, ikonik,
kemudian simbolik.
c.
Pada saat siswa
memcahkan masalah, guru
hendaknya berperan sebagai
pembimbing atau tutor. Guru hendaknya
tidak mengungkap terlebih dahulu
prinsip atau aturan yang akan
dipelajari, guru hendaknya memberikan saran- saran jika diperlukan. Sebagai tutor,
guru sebaiknya memberikan umpan balik pada saat yang tepat untuk perbaikan
siswa.
d.
Dalam menilai hasil
belajar bentuk tes dapat berupa tes objektif atau tes esay,
karena tujuan-tujuan pembelajaran tidak dirumuskan secara mendetail. Tujuan belajar penemuan adalah
mempelajari generalisasi-generalisasi dengan menemukan sendiri
generalisasi-generalisasi itu.
3.
Model-model pembelajaran
(BAB IV)
Proses
pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah untuk pelaksanaan kurikulum
2013 tertuang dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 103 tahun
2014 yang dinaungi dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 22
tahun 2016 tentang standar proses beserta lampirannya. Dalam lampiran permen
tersebut dinyatakan tentang konsep dasar mengenai proses pembelajaran yaitu
bahwa peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki kemampuan untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuannya.
Sasaran
pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013 mencakup ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Untuk ranah sikap diperoleh dengan melalui aktivitas
“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
menganalisis, dan mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Berikut
ini beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran
menggunakan kurikulum 2013, antara lain:
a. Pendekatan
Saintifik dan Metode Saintifik
Dalam
permendikbud no. 103 tahun 2014 dinyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan
saintifik terdiri atas lima langkah kegiatan belajar, yakni mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan
informasi/mencoba (experimenting),
menalar/mengasosiasi (associating),
dan mengkomunikasikan (communicating).
Pendekatan
saintifik disebut juga sebagai pendekatan berbasis proses keilmuan. Sedangkan
model saintifik merupakan prosedur atau proses yang dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah.
Tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan
kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta
didik,
2) Membentuk
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik,
3) Memperoleh
hasil belajar yang tinggi,
4) Melatih
peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya
ilmiah, serta
5) Mengembangkan
karakter peserta didik.
b. Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Pembelajaran
berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru.
Prinsip-prinsip
pembelajaran berbasis masalah dalah sebagai berikut :
1) Penggunaan
masalah nyata (otentik)
2) Berpusat
pada peserta didik (student-centered)
3) Guru
berperan sebagai fasilitator
4) Kolaborasi
antar peserta didik
5) Sesuai
dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif
memperoleh pengetahuannya sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis
masalah adalah:
1) Klasifikasi
permasalahan
2) Brainstorming
3) Pengumpulan
informasi dan data
4) Berbagi
informasi dan berdiskusi untuk menemukan solusi penyelesaian masalah
5) Presentasi
hasil penyelesaian masalah
6) Refleksi.
c. Pembelajaran
Berbasis Projek (Project-based Learning)
Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan PBP terletak
pada aktivitas-aktivitas peserta didik dalam menghasilkan produk.
Tujuan
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah:
1) Memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.
3) Membuat
peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan
hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
4) Mengembangkan
dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat
untuk menyelesaikan tugas/projek.
5) Meningkatkan
kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis
projek adalah:
1) Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek pada kehidupan
nyata untuk memperkaya pembelajaran.
2) Tugas
projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik
yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3) Tema
atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi dasar
tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran,
atau gabungan beberapa kompetensi dasar antar mata pelajaran.
4) Penyelidikan
atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang
telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam
bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya
dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan
produk.
5) Pembelajaran
dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitasi dan
monitoring oleh guru.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis
projek adalah:
1) Penentuan
projek,
2) Perancangan
langkah-langkah penyelesaian projek,
3) Penyusunan
jadwal pelaksanaan projek,
4) Penyelesaikan
projek dengan fasilitasi dan monitoring guru,
5) Penyusunan
laporan dan presentasi/publikasi hasil projek,
6) Evaluasi
proses dan hasil projek.
d. Pembelajaran
Inquiry/Discovery
Pembelajaran
Inquiry/Discoverymerupakan proses
pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis.
TujuanInquiry/Discovery Learning adalah:
1) Agar
siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, mengapa, dsb.Atau dengan kata
lain untuk membantu siswa berpikir secara analitis.
2) Untuk
mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif berimajinasi.
Langkah-langkah Inquiry/Discovery Learning adalah:
1) Merumuskan
masalah
2) Merencanakan
prosedur
3) Mengumpulkan
dan menganalisis data
4) Menarik
kesimpulan
5) Aplikasi
dan tindak lanjut
4.
Evaluasi hasil belajar
(BAB VII)
a.
Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Oleh Pendidik
Berdasarkan
Pasal 1 Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudyaan Nomor 53
Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidikan Dan Satuan Penddikan
Pada Pendidikan dasar dan pendidikan menengah, penilain hasil belajar oleh
pendidik adalah proses pengumpulan iformasi/data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pegetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi
hasil belajar Penlaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dilakukan Secara
Berkesinambungan.
Berdasarkan
Permendikbud No. 81A tahun 2013
istilah penilaian (assesment) terdiri
dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
Berdasarkan Permendikbud No. 53
tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar peserta
didik, ulangan, penugasan,
tes praktek, proyek, dan
portofolio yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Berdasarkan Permendikbud No. 23
Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian
adalah merupakan pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik. Pembelajaran adalah proses
interaksi antar peserta
didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi
Peserta Didik secara
berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar Peserta Didik.
b. Fungsi
Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil
belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, me- netapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Berdasarkan
fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi: formatif, dan sumatif. Fungsi Formatif
digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses
pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.
c. Cakupan Aspek Penilaian Oleh Pendidik
Berikut adalah
rincian singkat cakupan penilaian masing-masing aspek.
1) Sikap
Merujuk pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015,
penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat perkem- bangan sikap
spiritual dan sikap sosial siswa. Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun
2016, sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketakwaan. Sementara
itu, sikap sosial mencakup kejujuran, kedisiplinan, ke- santunan, kepercayaan
diri, kepedulian (toleransi, kerjasama, dan gotong-ro- yong), dan rasa
tanggung-jawab.
Berdasarkan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn memiliki KD-KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2.
2)
Pengetahuan
Penilaian
pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan ke- cakapan berfikir
siswa dalam dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, maupun metakognitif .
3) Keterampilan
Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian
praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik
penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakte- ristik KD
pada KI-4.
d. Pendekatan
Penilaian
Penilaian
seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan,yaitu assessment of learning
(penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk
pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Assessment of
learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai.
Assessment for
learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses be- lajar mengajar.
Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap
proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan
belajarnya.
Assessment as
learning memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning, yaitu
berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pem- belajaran
berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan pe- serta didik secara aktif dalam kegiatan
penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi
penilai bagi dirinya sendiri.
e. Prinsip
Penilaian
1)
Sahih
Agar penilaian
sahih (valid) harus dilakukan berdasar pada data yang mencer- minkan kemampuan
yang diukur.
2)
Objektif
Penilaian tidak
dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
Karena itu perlu diru- muskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat
menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir
subjektivitas.
3)
Adil
Penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, gen- der, dan
hal-hal lain.
4)
Terpadu
Penilaian harus
mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.
5)
Terbuka
Prosedur penilaian
dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketa- hui oleh
siapapun.
6)
Menyeluruh
dan berkesinambungan
Penilaian
dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen, diselengga- rakan sepanjang
proses pembelajaran, dan menggunakan pendekatan assess-ment as learning, for
learning, dan of learning secara proporsional.
7)
Sistematis
Penilaian
sebaiknya diawali dengan pemetaan. Dilakukan identifikasi dan analisis KD (kompetensi dasar), dan
indikator ketercapaian KD. Berdasarkan
hasil identifikasi dan analisis tersebut
dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.
8)
Beracuan
kriteria
Penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan kriteria. Artinya untuk
menyatakan seorang peserta didik telah kompeten atau belum bukan dibandingkan
terhadap capaian teman-teman atau
kelompoknya, me- lainkan dibandingkan terhadap kriteria minimal yang
ditetapkan.
9)
Akuntabel
Penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, mau- pun hasilnya.
Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi
bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana
telah diuraikan di atas.
f.
Teknik Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik
Pendidik dapat
memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan
pembelajaran yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam proses
penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan adalah tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh
pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/ atau deskripsi.
Penilaian
keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta
didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam
konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian
praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik
penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakter- istik KD
pada KI-4. Hasil penilaian pencapaian keterampilan oleh pendidik di- sampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
g. Prosedur
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Secara umum,
prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup:
1)
Penyusunan Rencana
Penilaian, yang meliputi: 1) menetapkan
tujuan pe- nilaian dengan
mengacu pada RPP yang telah disusun, 2)
menyusun kisi-ki- si penilaian, 3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman
penilaian, dan 4) melakukan analisis kualitas instrumen;
2)
Pelaksanaan Penilaian;
3)
Pengolahan, Analisis, dan
Interpretasi hasil penilaian;
h. Pelaporan,
dan Pemanfaatan hasil penilaian.
1)
Perencanaan
Penilaian
Perencanaan
dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu akan dinilai
menggunakan bentuk apa, teknik apa, berapa frekuensinya, untuk apa peman-
faatannya, serta bagaimana tindak lanjutnya.Langkah-langkah penting dalam perencanaan
pe- nilaian meliputi: Menetapkan Tujuan Penilaian, menentukan Bentuk Penilaian,
Memilih Teknik Penilaian, menyusun kisi-kisi, Menulis soal berdasarkan kisi-ki-
si dan kaidah penulisan soal, menyusun pedoman penskoran.
2)
Pelaksanaan
Penilaian
Pelaksanaan
penilaian adalah eksekusi atas perencanaan penilaian. Frekuensi penilaian yang
dilakukan oleh pendidik ditentukan
berdasarkan hasil pemetaan penilaian dan selanjutnya dicantumkan dalam
program tahunan dan program semester. Penentuan frekuensi penilaian tersebut
didasarkan pada analisis KD. KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1
(satu) kali, sedangkan KD-KD “kurus”
dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama.
Penilaian sikap
dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembela- jaran pada jam
pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK),
dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap
spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester.
Penilaian sikap spiritual dan sosial di dalam kelas maupun diluar jam
pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap spiri-
tual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau me-
nerima laporan tentang perilaku peserta didik.
3)
Pengolahan
Hasil Penilaian
Pengolahan hasil
penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu
semester.
Ø Guru
mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing mengelom- pokkan
(menandai) catatan-catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap
spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
Ø Guru
mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap
sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
Ø Wali
kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi)
capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
Ø Pelaporan
hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Pada penilaian
pengetahuan, nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH),
penilaian tengah semester (PTS), dan
penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan
dengan beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kom- petensi dasar
(KD). Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 –
100 dan deskripsi.
Pada penilaian
keterampilan, Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk,
proyek, dan portofolio.penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan
angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
4)
Pelaporan,
dan Pemanfaatan Hasil Penilaian
Hasil penilaian
dapat berupa rekap nilai peserta didik, dan atau nilai pada masing-masing
lembar jawabannya, atau bentuk lain sesuai dengan tujuannya. Rekap nilai atau
lembar jawaban sangat diperlukan bagi peserta didik untuk mengetahui materi
yang sudah dikuasai, dan materi yang belum dikuasainya sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk belajar lebih sungguh-sung- guh. Pelaporan hasil penilaian
juga dalam bentuk rapor untuk setiap semester. Hasil penilaian dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan dan perkem- bangan peserta didik. Di samping itu
hasil penilaian dapat juga memberi gam- baran tingkat keberhasilan pendidikan
pada satuan pendidikan. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentukan
langkah atau upaya yang harus dilaku- kan dalam meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar oleh pendidik, satu- an pendidikan, orang tua, peserta didik,
maupun pemerintah.Hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assess- ment as learning), pendidik
(assessment for learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung
(melalui PH/pengamatan harian)
maupun setelah beberapa kali program pembelajaran (PTS), atau setelah sele- sai program pembelajaran selama satu semester (PAS). Penilaian yang dilaku- kan oleh pendidik
dengan tujuan untuk memperoleh nilai guna pengisian rapor, maka penilaian ini
merupakan assessment of learning.Hasil analisis penilaian pengetahuan berupa
informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta
didik yang telah men- capai KKM diberikan pengayaan.
B. Materi
yang sulit dipahami
1. Pengembangan
pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)
2. Teori
belajar (BAB II)
3. Model-model
pembelajaran (BAB IV)
4. Evaluasi
hasil belajar (BAB VII)
C. Materi
esensial yang tidak ada dalam sumber belajar
1. Pengembangan
pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)
2. Teori
belajar (BAB II)
3. Model-model
pembelajaran (BAB IV)
4. Evaluasi
hasil belajar (BAB VII)
D. Materi
yang tidak esensial tetapi ada dalam sumber belajar
1. Pengembangan
pendidikan karakter dan potensi peserta didik (BAB I)
2. Teori
belajar (BAB II)
3. Model-model
pembelajaran (BAB IV)
4. Evaluasi Rhasil belajar (BAB VII)