Senin, 25 Februari 2019

Sistem Produksi


Sistem Produksi
 adalah satu rangkaian operasi yang mengolah atau memproses input berupa bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product), part, komponen dan/atau rakitan (subassembly) untuk menghasilkan output bernilai tambah (value added product) atau produk akhir (finished good) dengan mempergunakan sumber daya (resource) dari elemen teknologi (mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi) dan elemen organisasi (tenaga kerja, manajemen, informasi dan modal).
Sistem Produksi meliputi aktivitas perancangan (design), pengadaan (procure), pembuatan (produce), penyimpanan (store), pengiriman (deliver) dan pelayanan (service).



Industri adalah bidang usaha atau kegiatan yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja dengan/tanpa dibantu alat-alat kerja untuk menghasilkan output yang bernilai tambah. Industri menjadi mata rantai usaha dalam menghasilkan produk yang berfungsi untuk membantu manusia sebagai individu atau komunitas. Output dari industri atau produk bisa berwujud barang atau jasa.
Sistem Produksi mencakup semua industri mulai dari industri hulu ke industri hilir. Sistem produksi diterapkan di industri barang maupun industri jasa. Dalam industri barang misalnya industri manufaktur, industri pertanian, industri pertambangan, industri kimia dan lainnya. Dalam industri jasa misalnya industri kesehatan, industri keuangan, industri transportasi, industri informasi dan lainnya.
Michael Porter menggambarkan sistem produksi sebagai rantai nilai (value chain) sebagai rangkaian aktivitas untuk menghasilkan margin nilai tambah di mana aktivitas-aktivitas utama (primary activities) didukung oleh aktivitas-aktivitas penunjang (support activities)



Sistem Produksi diimplementasikan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar pada waktu yang tepat, tempat yang tepat dan jumlah yang tepat. Berdasarkan sudut pandang sistem dorong/tarik (push/pull view) di mana saat pesanan datang (customer order decoupling points) menjadi titik acuan pelaksanaan proses produksinya akan mempengaruhi waktu ancang (lead time) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strateginya untuk memenuhi kebutuhan pasar (product positioning strategy) :
·Make To Stock (MTS) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya berdasarkan peramalan. Proses produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi tanpa menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya akan disimpan di gudang atau jaringan distribusi untuk mengantisipasi permintaan di masa mendatang. Persediaan produk dikendalikan menghindari terjadinya kekurangan (shortage).
·Make To Order (MTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Persediaan bahan baku dikendalikan agar selalu siap segera berproduksi saat datangnya pesanan.
·Assembly To Order (ATO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksi komponen untuk menjamin ketersediaannya dalam stok, dan baru melaksanakan perakitan merespon pesanan permintaan yang diterima. Proses produksi dilaksanakan mulai dari pengolahan bahan baku hingga komponen siap rakit tanpa menunggu diterimanya pesanan, namun untuk proses perakitannya menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya intermediate berupa komponen siap rakit akan disimpan di gudang, dan setelah dirakit menjadi produk akhir segera dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Persediaan komponen siap rakit dikendalikan sebagai pengaman (buffer), sehingga dapat segera dirakit saat datangnya pesanan.
·Purchase To Order (PTO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, termasuk proses pengadaan bahan bakunya. Pengadaan bahan baku dan proses produksinya menunggu diterimanya pesanan permintaan dari konsumen. Hasil produksinya segera dikirimkan sebelum batas waktu (due date) yang disepakati. Komitmen pemasok bahan baku dijalin dengan ikatan kontrak kemitraan agar ada jaminan ketersediaan bahan baku untuk segera diproses saat datangnya pesanan.
·Engineer To Order (ETO) adalah sistem produksi yang menjalankan proses produksinya merespon pesanan permintaan yang diterima, dengan aktivitas perancangan sebagai sentral. Saat pesanan datang merupakan titik awal produk mulai dirancang eksklusif sesuai dengan keinginan konsumen (customization atau tailor-made), termasuk bahan yang digunakan. Sehingga bahan baku tidak memiliki persediaan di gudang dan baru dilakukan pengadaan saat perancangan sudah dikonfirmasikan kepada konsumen. Alternatif pemasok bahan baku fleksibel agar ada jaminan pengadaan bahan baku yang sesuai untuk segera diproses saat datangnya pesanan.

Sistem Produksi terlaksana dengan mempergunakan sumber daya untuk mengolah input menjadi output dengan fungsional sumber daya yang spesifik terspesialisasi sesuai dengan pembagian kerja atau prosesnya. Berdasarkan keragaman fungsional dari sumber daya dan aliran proses dari produk yang dihasilkan akan mempengaruhi pengaturan sumber daya dalam sistem produksi tersebut.
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strateginya dengan mengatur sumber daya (process positioning strategy) :
§  Flow Shop adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan aliran atau urutan proses sama atau serupa. Aliran proses keseluruhan produk adalah tetap. Pengaturan sumber daya mengikuti aliran proses dari produk (by product layout). Flow Shop ada dua jenis yaitu Continuous Flow Shop dan Intermittent Flow Shop. Pada Continuous Flow Shop, material berpindah (masuk dan/atau keluar) pada satu proses terus berkelanjutan selama proses tanpa menunggu proses tuntas selesai, misalnya di industri kimia. Pada Intermittent Flow Shop, material baru berpindah dari satu proses jika proses telah tuntas selesai dan digantikan material berikutnya, misalnya di industri manufaktur
§  Batch Production adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan memproses secara bersama satu ukuran lot atau batch di setiap proses dengan satu kali setup. Aliran atau urutan proses dari masing-masing produk adalah mirip. Pengaturan sumber daya mengikuti aliran proses dari produk (by product layout). Material baru berpindah pada setiap setelah satu batch terselesaikan.
§  Job Shop adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan aliran atau urutan proses yang beragam. Urutan proses satu produk dapat menjadi aliran balik produk yang lain. Pengaturan sumber daya mengikuti kemiripan fungsional proses (by process layout). Material berpindah sesuai dengan kebutuhan proses berikutnya.
§  Cell Manufacturing adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan komponen-komponen yang terkelompok mempunyai kemiripan urutan proses. Urutan proses komponen dalam satu kelompok cell adalah mirip. Pengaturan sumber daya mengikuti kelompok kemiripan urutan proses (group technology layout). Material berpindah dalam satu cell mengikuti aliran proses, sedangkan antar cell sesuai kebutuhan proses berikutnya.
§  Project adalah sistem produksi yang menghasilkan produk-produknya dengan aliran atau urutan proses yang unik sesuai rancangan order pesanan. Urutan proses sangat tergantung dari jaringan dependensi aktivitas proses produksinya. Sumber daya lebih banyak dipindahkan menuju material dibandingkan material dipindahkan ke sumber daya. Pengaturan sumber daya mengikuti lokasi material yang diproses (fixed site layout). Material konstruksi utama cenderung tidak banyak berpindah.













Sistem Produksi acapkali merupakan rangkaian rantai nilai (value chain) hingga pada akhirnya menghasilkan produk akhir (finished good) yang dapat dipergunakan secara fungsional oleh konsumen (end user). Sistem produksi ini ditinjau dari posisinya di antara industri dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Output yang dihasilkan satu sistem produksi dapat menjadi input sistem produksi lainnya. Klasifikasi sistem produksi berdasarkan posisinya antara industri hulu ke hilir meliputi :
§  Sistem Produksi yang mengekstraksi, mengeksplorasi dan/atau membudidayakan sumber daya alam sehingga dari alam menjadi bahan mentah. misalnya : pertambangan, pertanian
§  Sistem Produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. misalnya : penggilingan, peleburan, penyulingan
§  Sistem Produksi yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi. misalnya : produksi part, komponen
§  Sistem Produksi yang mengolah bahan setengah jadi menjadi produk akhir. misalnya : produksi alat elektronik, otomotif
Hal yang serupa jika ditinjau dari perspektif siklus hidup produk mulai dari diambil dari alam (cradle) hingga dikembalikan ke alam (grave), sehingga dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
§  Cradle to Cradle. Sistem produksi yang mengekstraksi, mengeksplorasi dan/atau membudidayakan sumber daya alam selanjutnya masih membutuhkan proses memisahkan dengan pengotor (separasi atau pemurnian)
§  Cradle to Gate. Sistem produksi yang mengekstraksi, mengeksplorasi dan/atau membudidayakan sumber daya alam sehingga menghasilkan bahan mentah atau bahan baku industri lainnya
§  Gate to Gate. Sistem produksi yang mengolah input (bahan mentah, bahan baku atau bahan setengah jadi) menjadi output yang bernilai tambah (bahan setengah jadi atau produk akhir) untuk industri lainnya atau konsumen
§  Gate to Grave. Sistem produksi yang mengolah sampah atau limbah dari industri atau konsumen agar tidak menjadi polutan dan telah ramah bagi lingkungan
CradleToGrave

CradleToGrave

Klasifikasi Sistem Produksi menurut pengoperasian peralatan yang dipergunakan :
§  Sistem Produksi Manual. Sistem produksi yang tenaga dan kontrol dikendalikan dominasi manusia.
§  Sistem Produksi Semi Otomatis. Sistem produksi yang tenaga sudah ditunjang teknologi proses namun kontrol masih dikendalikan manusia.
§  Sistem Produksi Otomatis. Sistem produksi yang tenaga dan kontrol dikendalikan dominasi teknologi proses, sedangkan manusia diperlukan hanya memastikan tidak terjadi kegagalan.
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan aliran material :
§  Sistem Produksi Diskrit (intermittent / discrete production)
§  Sistem Produksi Kontinyu (flow / continuous production)
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan pengerjaan tahap proses:
§  Sistem Produksi Bertahap (sequential processing)
§  Sistem Produksi Tumpang Tindih (overlapped processing)
§  Sistem Produksi Serentak (concurrent processing)
Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan kapasitas proses:
§  Sistem Produksi Kapasitas Berimbang (balanced capacity)
§  Sistem Produksi Proses Selaras (synchronous processing)
§  Sistem Produksi Proses Tak Selaras (asynchronous processing)


Teknik Memegang Kamera Video



Teknik Memegang Kamera Video
A. POSISI TANGAN

1. Sikut menekan tubuh
Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan.

2. Membuat tumpuan lengan kiri
Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedangkan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

3. Tumpuan kedua sikut
Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera.

B. SIKAP TUBUH

1.BERDIRILAH DENGAN BENAR
Satu lutut sedikit membengkok, posisi kaki bersudut 45 derajat satu sama lain. Meskipun sederhana, teknik ini benarbenar berpengaruh pada hasil rekaman Anda. Berdirilah dengan sebelah kaki sedikit berada di depan lainnya. Cara ini akan meningkatkan kestabilan badan sehingga Anda bisa berdiri lebih kokoh. Seperti dalam teknik silat, posisi kuda-kuda akan menentukan kekokohan badan Anda.
2.PEGANG CAMCORDER DENGAN KEDUA TANGAN
Meskipun camcorder Anda adalah model yang paling tipis dibandingkan lainnya. Lebih baik terlihat wajar dengan cara merekam yang kokoh dan perlahan, daripada terlihat berakrobat dengan membawa kamera dalam satu tangan. Letakkan satu tangan lewat grip (supaya mudah menjangkau tombol zoom dan rekam), dan gunakan tangan satunya untuk membantu memegang kamera.
3.LETAKKAN KEDUA SIKU TANGAN DI DEKAT DADA
Akan membantu membuat sebuah dudukan yang kuat untuk camcorder Anda, dan membantu mencegah miringnya kamera, yang bisa terjadi pada tangan Anda jika berada jauh dari badan.
4.BERSANDARLAH PADA SESUATU
Sebuah pohon, dinding bangunan, mobil, atau apa pun asalkan obyeknya kokoh dan tidak bergeser, bisa Anda pakai. Pada ruangan yang sempit dan kurang cahaya, cara ini akan sangat membantu.
5.MENURUNKAN LUTUT
Untuk menurunkan pusat gravitasi badan Anda bisa mengurangi goncangan camcorder. Berlutut dengan lutut kiri di lantai dan menempatkan siku yang memegang camcorder pada lutut kanan akan memberi pondasi yang kokoh bagi rekaman Anda.
6.BIDIK DENGAN POSISI TIARAP
Sudut seperti ini tidak hanya bagus untuk merekam subyek yang rendah (misalnya bayi merangkak), tetapi dengan Led- siku di la-tai, dijamin Anda akan memperoleh rekaman yang mantap.
7.GUNAKAN LENSA SUDUT LEBAR
Mendekatlah pada obyek. jangan tergoda untuk mencoba lensa zoom 20x (tele), karena penggunaan lensa tele akan meningkatkan efek goncangan kamera, sedangkan lensa sudut lebar akan menutupinya. Dengan mendekat ke obyek, 3erekaman suara juga akan lebih baik. Jika Anda harus berjalan selama perekaman, tetaplah menggunakan lensa wide. Supaya tidak goyang, pemakaian lensa tele harus dilengkapi dengan tripod, atau tempatkan pada permukaan yang datar.
8.OBYEK YANG BERGERAK
Misalnya si kecil yang naik sepeda, gunakan mobil. Mintalah bantuan seseorang untuk merekam lewat jendela mobil yang berjalan perlahan. Tentu saja pengemudi harus menyesuaikan kecepatan dengan obyekyang bergerak. Cara itu menghasilkan rekaman bergerakyang dramatis. Mobil lebih dapat menyerap guncangan yang terjadi, dibandingkan jika Anda melakukannya sambil berjalan atau berlari.
9.AKTIFKAN IMAGE STABILIZER atau Steady Shoot.
Feature ini cukup berarti dalam mengurangi guncangan kamera. Sebagian camcorder menggunakan sistem digital (Digital Image Stabiliser), dan lainnya memakai Optical.
10.  LETAKKAN KAMERA.
Kadang-kadang cara terbaik untuk merekam tanpa guncangan adalah dengan tidak memegang camcorder. Cari suatu permukaan yang kokoh, sehingga Anda bisa mengatur kamera saat sedang merekam, hanya dengan remote control. Bagian atas meja, bangku, mobil atau dinding bisa dimanfaatkan. 



Membuat Video Clip


Setiap hari, kita pasti banyak menemui video klip, dari berbagai genre musik maupun musisi yang membuatnya. Tentunya video klip sudah sangat tidak asing bagi kita. Video klip, yang juga biasa disebut video musik (music video, MV) adalah sebuah film pendek atau video yang mendampingi alunan musik, umumnya sebuah lagu. Video klip digunakan untuk kepentingan promosi sebuah lagu ataupun album rekaman. Lantas, apakah membuat video klip itu sulit? Tidak. Kamu pun dapat membuatnya sendiri. Tidak percaya? Mari simak tips mudah cara membuat video klip berikut ini.
1. Mengembangkan konsep
Konsep merupakan suatu hal yang penting dan menjadi ide dasar dalam pembuatan video klip. Kamu bisa mencari ide untuk video klip yang akan kamu buat dan mengembangkan konsepnya, akan dibuat seperti apa, bertema apa, dan lain sebagainya. Atau kamu juga bisa mendapat ide dan konsep dari orang–orang lain yang sudah lebih berpengalaman dan terlibat dalam proses pembuatan video klip ini.
2. Menyempurnakan ide
Jika kamu sudah memiliki konsep, jangan batasi ide–ide lain yang masih mungkin muncul. Contohnya jika kamu mau membuat video klip dengan tema vintage, kamu bisa membuat konsep dengan sepasang kekasih sedang ada di taman dengan latar sekelilingnya yaitu suasana jaman dahulu, ditambah lagi dengan ide seperti pertunjukan sirkus atau pemanis lainnya.
3. Mencari dan menentukan lokasi
Kamu sudah harus tahu dimana tempat yang tepat untuk melakukan proses pengambilan gambar video klipmu. Jika videomu bertemakan suasana pegunungan, mungkin daerah seperti Puncak bisa dijadikan pilihan. Jika perlu, lakukan survei lokasi terlebih dahulu. Ada beberapa tempat yang membutuhkan izin untuk pengambilan gambar disana, ada baiknya jika kamu mengurus segala sesuatunya terlebih dahulu supaya tidak ada masalah saat hari H.
4. Membuat papan cerita (storyboard)
cara membuat video klip
source: https://www.bbc.co.uk/staticarchive/6413e6559aff81f7f73b1f58d762c6245c4de43b.gif
Papan cerita merupakan sketsa gambar-per-gambar sebuah video yang dibuat untuk mengarahkan adegan video. Jika video musikmu mau menggunakan sinematik atau efek visual khusus, ada baiknya untuk memasukkannya ke dalam storyboard kamu sebagai acuan. “Potong” setiap adegan dalam storyboardmu, supaya kamu tahu pemenggalan yang akan dilakukan saat melakukan syuting. Buat seefisien mungkin dan yang paling penting mudah dimengerti.
5. Mencari aktor dan aktris yang tepat
Pilihlah dari beberapa kandidat atau referensi yang kamu anggap cocok untuk memerankan setiap karakter yang ada dalam video klipmu. Catat setiap karakter dan peran yang dimainkan oleh setiap aktor dan aktris tersebut agar kamu bisa menemukan orang yang benar–benar sesuai. Apalagi jika video klip tersebut membawakan sebuah cerita, maka pesan yang ada dalam cerita dan lagu tersebut harus bisa tersampaikan dengan baik kepada para penontonnya.
6. Mencari kru dan staf pembuatan video
Jumlah dan posisi para kru ini tentunya tergantung dari ‘besarnya’ skala video klip yang akan kamu buat. Makin besar projek pembuatannya, maka tentunya akan membutuhkan lebih banyak kru yang terlibat didalamnya. Beberapa posisi penting yang ada, misalnya seperti: sutradara, videographer, penata cahaya, penata suara, grip (petugas yang mengurusi peralatan syuting), penata busana, kru properti, dan kru kontinuitas. Tentunya jika kamu merasa sanggup untuk mengisi beberapa posisi sekaligus, akan lebih menghemat anggaran dan jumlah staf yang dibutuhkan.
7. Melakukan proses syuting
Setelah semua persiapan sudah beres, kamu bisa memulai syuting untuk video klipmu. Pastikan pengaturan kamera sesuai dengan tempat yang ada, pencahayaan yang sesuai, para aktor dan aktris pada posisi yang tepat dan persiapan yang sudah matang, titik yang tepat untuk memutar rekaman lagunya, dan hal – hal lainnya. Pastikan setiap adegan yang ada pada storyboard dapat diekesekusi dengan baik.
8. Melakukan proses pengeditan

source: https://www.jurnalweb.com/wp-content/uploads/2016/04/Final-Cut-Pro-X.jpg
Ini sudah memasuki tahap paska-produksi. Pindahkan semua video yang telah kamu buat ke dalam komputer atau laptop yang akan kamu buat untuk mengedit. Kemudian kamu dapat mulai mengedit. Ada banyak softwarepengeditan video yang dapat kamu gunakan, seperti Adobe Premiere Pro, iMovie dan Final Cut Pro (untuk Mac), Sony Vegas, dan lain sebagainya. Pada proses ini juga kamu dapat menggabungkan, memotong, menambahkan, dan memberi efek – efek sesuai dengan keinginan.
9. Menggabungkan lagu dengan video
Ini adalah hal yang penting. Hasil editan videomu dengan musik yang ada haruslah sinkron. Sampai pada detail terkecil seperti gerak mulut si penyanyi dan saat perpindahan adegan juga tidak boleh ada yang kelihatan ‘tidak nyambung’. Jika ada kesalahan saat pengambilan gambar pun kamu harus mampu menyiasati dan ‘mengakalinya’ dengan memberikan pengalihan, seperti sorot adegan lain pada momen tersebut.
10. Melakukan sentuhan terakhir dan mempublikasikannya
Jika sudah selesai dengan pengeditan, sentuhan akhir yang bisa diberikan biasanya berupa memberikan credit terhadap pihak – pihak yang sudah ikut terlibat dalam pembuatan video tersebut. Selain itu, kamu juga bisa bertanya pada ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya. Setelah kamu merasa cukup puas, kamu dapat mempublikasikannya, entah untuk kepentingan komersil ataupun pada media umum seperti Youtube.


Membuat Vlog Untuk Pemula


Membuat Vlog Untuk Pemula

Panduan kali ini memberi Anda informasi yang Anda butuhkan tentang video blogging dan tips menciptakan video seperti bintang YouTube sebenarnya.
Seperti bentuk blogging lain, video blogging (vlog) dilakukan dengan bantuan video. Anda bisa gunakan layanan gratis seperti YouTube atau Vimeo untuk host video Anda. Seperti blog normal, video Anda akan terlihat ke publik dan mereka bisa menilai, memberi komentar, dan membagikannya. Perbedaan besarnya adalah kita menggunakan video untuk membagikan informasi, bukan teks.
Dengan mengetahui apa yang akan Anda vlog-kan, siapa audiens Anda, apa tujuan Anda, dan bagaimana Anda mencapainya, Anda berarti telah memiliki konsep untuk sebuah saluran vlog.
Membuat Blog Atau Vlog?
Bagaimana memilih antara video blogging dan artikel tradisional? Kenapa Anda perlu memilih satu dari keduanya? Menggabungkan postingan teks, gambar, dan video memberi Anda fleksibilitas lebih banyak untuk mempresentasikan konten, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik, dan memberi Anda jangkauan lebih besar.
Untuk melakukan ini Anda perlu memiliki website sebagai tempat Anda menerbitkan semua konten. Bila Anda belum memutuskan platform mana untuk digunakan dalam video blogging, YouTube jelas jadi pilihan. Ribuan bintang YouTube di seluruh dunia memperoleh keuntungan besar per tahun dari iklan pada saluran mereka. YouTube telah menjadi situs video favorit.
YouTube memberi Anda akses langsung ke audiens global. Halaman Facebook bisa menjadi alternatif untuk video dan platform untuk mendapat jangkauan tambahan. Tidak seperti YouTube, Facebook secara otomatis memutar video di newsfeed dan menghitung full view setelah hanya 3 detik play.
Memulai Vlogging Untuk Pemula: Tool Untuk Menciptakan Konten Video
Mudah saja untuk memulai vlogging dan Anda tidak perlu menggunakan kamera yang mahal. Coba gunakan peralatan dasar seperti kamera komputer atau kamera di mobile phone. Saat ini teknologi sudah sangat maju dan Anda pasti memiliki kamera berkualitas bagus di komputer atau handphone.
Gunakan software seperti Camtasia (Windows) dan Screenflow (Mac) ketika ingin merekam. Gunakan tool editing yang mudah digunakan seperti MovieMaker (Windows) dan iMovie (Mac) ketika Anda ingin mengedit video. Cari tempat sunyi bila Anda menginginkan audio keras dan jernih.
Awalnya mungkin terasa canggung untuk merekam diri sendiri. Memang butuh waktu untuk berlatih menjadi master. Coba rekam beberapa video diri sendiri untuk dilihat kembali dan dipelajari. Buat script untuk video bila ini membantu Anda lebih percaya diri. Tempat bagus untuk memulainya adalah screen capture video. Ini cukup mudah dibuat. Anda hanya merekam apa yang Anda lakukan di layar komputer. Tak perlu kamera video atau cahaya. Anda bahkan tidak perlu khawatir tentang bagaimana penampilan Anda karena orang tidak melihat Anda. Screen capture video juga efektif untuk engagement.
Anda punya banyak gambar dari event atau liburan tapi tak punya skill untuk mengedit? Coba tool seperti Shred Video untuk menciptakan video dari koleksi gambar yang Anda miliki.  Perlu musik untuk video? Coba Jukedeck, tool untuk menciptakan musik yang unik yang bisa digunakan gratis.
Optimasi Video Untuk Ditemukan Di Pencarian Youtube
Tak ada trik ajaib untuk menjamin video Anda akan dilihat. Sebanyak 300 jam video diupload di YouTube setiap menit. Kebanyakan video-video ini terabaikan. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemungkinan mendapat view.
Kebanyakan pengguna YouTube menemukan video menggunakan pancarian, rekomendasi, dan video terkait. Anda perlu optimasi saluran dan video Anda untuk memiliki kemungkinan lebih baik menjadi yang terdepan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi algoritma Google dan YouTube, video terkait, dan rekomendasi. Berikut adalah faktor yang perlu Anda ketahui:
Optimasi Saluran YouTube
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk optimasi saluran. Ikuti saran ini:
·         Ukuran saluran Anda jadi hal penting. Tingkatkan output video dan mulai membangun archieve video Anda. Cari tahu jadwal penerbitan yang tepat.
·         Frekuensi upload video baru. Algoritma menyukai upload yang teratur. Audiens yang konsisten dibangun dengan menerbitkan konten secara konsisten. Terbitkan video baru pada frekuensi sering dan pada jadwal yang berulang. Beritahu penonton tentang jadwal video Anda untuk membangun buzz dan membuat mereka penasaran tentang video baru Anda.
·         Kualitas video. Video dengan high definisi paling jelas dibanding vidoe kualitas rendah di hasil pencarian. Lakukan shooting dan upload video Anda di format HD.
·         Jumlah subscriber penting karena memiliki subscriber besar menjadi signal untuk influensi Anda. Ini juga berarti video Anda akan memiliki audiens sejak Anda menguploadnya.
Meningkatkan Viewer Action
Viewer action seperti berlangganan, menyukai, berkomentar, dan membagikan video di media sosial. Pertama ajak pengunjung menonton konten Anda lebih lama. Lalu minta mereka melakukan action setelah menonton konten untuk memberi signal nilai dari konten yang Anda ciptakan. Ketahui cara menulis konten untuk menghindari penalti Google.
Kebanyakan penonton tidak melakukan action apapun setelah menonton video. Agar konten Anda tersebar secara organik, Anda perlu mendapat lebih banyak viewer yang melakukan action. Ajak mereka subscribe saluran Anda, menyukai video, berkomentar di video, atau membagikan link ke media sosial. Berikut cara Anda meningkatkan viewer action:
·         Ajak orang untuk subscribe. Minta mereka melakukan ini dalam video Anda. Atau gunakan anotasi untuk melakukannya.
·         Tambahkan watermark di setting “InVideo Programming” pada saluran YouTube. Ini akan menambahkan lapisan yang bagus pada semua video Anda dimana orang bisa subscribe.
·         Tambahkan channel trailer yang sangat jelas ke non subscriber dan mendorong mereka untuk subscribe.
·         Berikan insentif agar pengunjung mau subscribe. Misalnya, “Subscribe untuk mendapat tips dari saya minggu depan,” atau “Jangan lewatkan interview keren yang akan saya lakukan.”
·         Buat tautan dari situs Anda. Embed video Anda dalam konten. Buat call to action untuk subscribe ke saluran YouTube di situs Anda.
·         Ajak berkomentar. Ajukan pertanyaan ke penonton dan beritahu mereka untuk meninggalkan jawaban di komentar. Gunakan area komentar dengan proaktif untuk menciptakan komunitas. Respon komentar pengunjung. Integrasikan komentar menjadi video selanjutnya. Lakukan sesi tanya jawab.
·         Promosi di saluran YouTube lain dan website yang relevan. Perluas jangkauan dan berinteraksilah dengan beberapa blogger dan vlogger favorit. Coba buat kolaborasi bersama mereka dengan saling melakukan cross marketing. Anda bisa tambahkan mereka di daftar “featured channels” dan mereka akan menjadi salah satu “suggested channels” untuk subscriber Anda.
·         Gunakan playlist. Atur video Anda menjadi beberapa tema dengan menggunakan fitur playlist. Ini tidak berarti hanya video Anda saja. Menciptakan koleksi video di sekitar topik Anda bisa meningkatkan view karena orang membagikan konten ke jaringan mereka.
Optimasi Meta Data Video
Meta data adalah informasi seputar video Anda dan ini membantu YouTube mengetahui isi video. Mengoptimasi meta data video (judul, deskripsi, tag, thumbnail, dan anotasi) penting untuk mendapat paparan lebih pada hasil pencarian dan video terkait. Berikut hal yang perlu Anda perhatikan:
1.      Nama file video. Gunakan kata kunci yang paling penting ketika mengupload video, bukan nama generik yang Anda dapat dari kamera Anda.
2.      Judul jadi elemen paling terlihat dari video Anda dan jadi alasan kunci untuk menarik view dan mendapat peringkat di pencarian. Berikut saran tentang bagaimana mengoptimasi judul:
·         Bula judul yang menarik, pikirkan seperti membuat headline postingan.
·         Gunakan nama, event, dan kata kunci yang populer lain yang orang cari untuk diasosiasikan dengan video.
·         Letakkan kata kunci di awal judul.
·         Lakukan secara alami. Jangan over optimasi dengan telalu banyak kata kunci dan jangan hanya sekedar membuat daftar kata.
·         Jangan buat judul lebih dari 65 karakter (termasuk spasi).
·         YouTube bisa membaca teks di video. Letakkan kata yang sama atau mirip seperti judul di intro teks pada awal video Anda.
3.      Deskripsi
·         Buat informasi paling menarik dan ingat untuk menyertakan kata kunci populer yang relevan.
·         Jelaskan sebanyak mungkin tentang video di paragraf pertama.
·         Deskripsi yang lebih panjang bisa membuat peringkat jadi lebih baik jadi tambahkan informasi yang membantu dan link eksternal yang relevan.
·         Jangan berlebihan menggunakan kata kunci pada deskripsi, gunakan secara alami.
·         Sertakan tautan pada deskripsi. Untuk meningkatkan kemungkinan link diklik, letakkan di atas deskripsi.
4.      Tag
·         Tag video dengan sesuai, relevan, dan akurat.
·         Gunakan campuran kata kunci populer dan spesifik.
·         Gunakan tag berurutan berdasarkan relevansi video.
·         Gunakan frase kata kunci dengan tanda baca kutip (“”).
5. Thumbnail
Thumbnail sangat penting agar video Anda diklik. Bersama judul, thumbnail mempengaruhi apakah penonton potensial mengklik video atau mengabaikannya. Upload thumbnail yang custom untuk mendapat gambar paling baik. Berikut bagaimana Anda menemukan gambar:
·         Gunakan gambar besar (minimal luas 640 pixel), ukuran optimal adalah 1280×720 pixel.
·         Buat thumbnail jelas dan fokus.
·         Gunakan gambar yang bagus yang menangkap perhatian penonton.
·         Wajah close up cenderung berhasil.
·         Thumbnail harus secara akurat mempresentasikan video.
·         Letakkan headline video Anda pada thumbnail.
6. Anotasi
Anotasi adalah teks yang bisa Anda tambahkan pada bagian atas video. Tambahkan anotasi yang relevan ke semua video setelah Anda menguploadnya. Gunakan anotasi sebagai call to action agar orang subscribe saluran Anda, untuk mengajak menyukai, atau memberi komentar, dan untuk memandu orang menonton video Anda yang lainnya. Anda bahkan sekarang bisa memberi tautan anotasi ke URL eksternal, jadi gunakan untuk mengarahkan orang ke situs Anda.
Ciptakan Video Bagus Untuk Embed Dan Link
Embed dan tautan juga penting untuk video. Ini sama seperti optimasi mesin pencari pada situs. Embed dan link ke video dari situs yang relevan dan bereputasi membuat Anda lebih memiliki otoritas. Untuk mendapat lebih banyak embed dan link, Anda perlu menciptakan video yang lebih baik.  Baca artikel kami tentang meningkatkan peringkat video di YouTube.
Kenali audiens untuk vlog Anda dan apa yang mereka inginkan. Tanyakan pada diri Anda, “Apa yang ingin ditonton oleh target audiens Anda?” Lihat tren pencarian atau pertanyaan apa yang mereka tanyakan di medisa sosial. Jawaban ini akan memandu Anda ke penciptaan video yang menarik dan bernilai untuk orang yang ingin Anda jangkau. Video yang menarik yang orang ingin bagikan adalah kunci untuk mendapat view.